Jelang Pemilu: Benarkah Santri Rawan Intervensi?

407 kali dibaca

Tidak terasa, kurang lebih dua minggu lagi kita semua akan melangsungkan pesta demokrasi yang katanya pesta rakyat. Bagaimana tidak? Sebab pemilu adalah momentum yang sangat krusial bagi bangsa Indonesia menata diri selama lima tahun ke depan. Penentuan wajah para pemimpin yang akan menjadi wakil rakyat nanti. Maka, saat seperti inilah rakyat amat dilirik oleh mereka yang akan maju ke panggung kontestasi politik.

Semoga Allah memberi kita semua taufik dan hidayah-Nya agar dalam proses menulis topik yang cukup sensitif ini kita semua terhindar dari hal-hal yang negatif.

Advertisements

Sebagai rakyat, santri juga memiliki hak pilih yang harus digunakan untuk memilih. Oleh karena itu, pihak KPU gencar melakukan sosialisasi pemilu di berbagai pondok pesantren agar para santri dapat menggunakan hak pilihnya.

Melansir dari beberapa pemberitaan, KPU sering menegaskan kepada santri untuk memilih sesuai hati nurani dan bukan karena intervensi. Lalu muncul pertanyaan, apa benar santri rawan intervensi?

Sebagai seorang santri, ta’dhim kepada guru adalah hal yang paling utama. Maka sangat jarang ada santri yang bersebrangan dengan guru, entah itu dalam hal pendapat maupun keberpihakan.

Apakah merujuk kepada pilihan guru disebut dengan intervensi? Sebagai orang awam, saya berpendapat bahwa hal tersebut bukanlah bentuk intervensi. Justru santri memilih dengan sadar sesuai hati nurani dengan dikuatkan oleh keberpihakan guru. Meskipun ada juga ulama yang tidak menunjukkan keberpihakannya. Jangankan santrinya, keluarganya saja tidak mengetahui siapa yang akan dipilihnya. Hanya beliau dengan Allah yang tahu.

Tidak masalah, setiap ulama memiliki cara berdakwah yang berbeda-beda. Tugas kita bukan untuk menyelisihinya melainkan untuk saling menghargai dan mengikuti sesuai prinsip masing-masing.

Kondisi Politik Saat ini

Coba kita tengok kondisi politik saat ini. Semakin memanas bukan? Media informasi yang semakin canggih sangat berpengaruh terhadap pilihan rakyat. Banyak sekali informasi yang sengaja diedit sesuai kepentingan masing-masing. Bahkan tidak jarang berujung pada saling menyindir, menghina, berselisih, hingga fitnah. Naudzubillahimindzalik

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan