Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta membuka program baru, Sekolah Riset Islam Asia Tenggara (SRIAT) melalui Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs).
Pembukaan program studi dilakukan pada Rabu (14/05/25), bertempat di lantai 3 Rektorat Lama, Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs) UIN Sunan Kalijaga. Acara ini dibuka langsung oleh direktur ISAIs, Bernando J. Sujibto.

Dalam sambutan pembukaan, dosen program studi Sosiologi tersebut memperkenalkan ISAIs sebagai salah satu pusat studi kajian Islam di kampus yang terletak di Sapen tersebut. “Fokus kajian kita memang seputar Islam di Indonesia dan Asia Tenggara,” katanya.
Sekitar 30 orang hadir untuk mengikuti pembukaan SRIAT dan separonya merupakan peserta yang telah diseleksi secara ketat.
Sebagaimana unggahan Instagram @isais_uinsunankaliga, dari 120 pendaftar, hanya 16 orang yang diterima untuk mengikuti rangkaian acara ini.
Secara keseluruhan, terdapat 4 rangkaian kegiatan dari sekolah riset ini yang akan dihelat hingga beberapa bulan ke depan. Mulai dari pembekalan konteks isu, workshop metodologi riset, penelitian lapangan hingga diseminasi hasil riset.
Sebagai penanda pembukaan, ISAIs mendatangkan salah seorang antropolog Amerika, Ronald Lukens-Bull. Ia merupakan pengkaji Islam yang telah lebih dari 30 tahun meneliti di Asia Tenggara, secara khusus Indonesia.
Karya-karyanya tentang Islam Indonesia telah banyak diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kendati demikian, Ronald menegaskan bahwa ia tidak mengkaji Islam, melainkan keberislaman.
“Bagaimana ajaran-ajaran Islam dipraktikkan oleh umat, itulah yang dimaksud keberislaman” ungkap penulis buku Jihad ala Pesantren di Mata Antropolog Amerika (Mizan, 2004) ini.