Besi dan Santri

1,215 kali dibaca

Allah berfirman dalam Al-Quran surat al-Hadid ayat 25 (57:25) yang artinya: “Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca keadilan agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat dan Mahaperkasa.”

Sebagian mufasir seperti Ath-Thabari (abad 9-10 M), Ibnu Katsir (abad 14 M) dan Al-Alusi (abad 19 M) menafsirkan kata anzala: menciptakan. Namun, Al-Baghawi (abad 11-12 M) menafsirkan kata anzala: menurunkan. Sedangkan, dalam kamus Bahasa Arab, al-hadid berarti besi. Dalam Al-Quran, surat al-Hadid adalah surat ke 57.

Advertisements

Ilmuwan sains modern berhasil mempelajari dan mengidentifikasi unsur-unsur yang ada di alam semesta dan menyusunnya dalam suatu tabel khusus yang terkenal sebagai Tabel Periodik. Besi (Fe= Ferrum) memiliki empat isotop stabil: ⁵⁴Fe, ⁵⁶Fe, ⁵⁷Fe dan ⁵⁸Fe.  Hanya isotop ⁵⁷Fe yang memiliki spin nuklir.

Dalam surat al-Hadid ayat 25 terdapat kalimat: “wa anzalna al-hadida” yang bisa ditafsirkan: “dan Kami turunkan besi (ke bumi)”. Kira-kira 13 abad sejak turunnya ayat ini, para ilmuwan astronomi mengungkapkan bahwa sistem tata surya, bumi dan planet-planet serta matahari, tidak bisa memproduksi besi. Sebab, temperatur inti matahari yang mencapai sekitar 15 juta°C belum cukup panas untuk melahirkan unsur besi.

Karena itu, besi diproduksi oleh inti bintang-bintang besar, yang jauh lebih besar dari Matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat Celcius. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam suatu bintang, bintang tersebut akhirnya meledak, terjadilah nova atau supernova.

Akibat ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan ke seluruh penjuru alam semesta, bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda-benda angkasa.

Para ahli fisika/kimia mengetahui bahwa: “Besi memiliki struktur yang unik. Agar elektron-elektron dan neutron-neutron dapat menyatu dalam unsur besi, dibutuhkan energi yang mencapai sekitar 4 kali lebih besar dari total energi yang ada di planet matahari kita.”

Para ahli fisika Bumi memperkirakan bahwa Bumi bermassa 6×10²ⁱ ton, terbangun dari 35% besi, 26% oksigen, 13% silikon, 10% magnesium, 4% nikel, dan unsur-unsur yang lain. Bumi berjari-jari 6378 km: Lapisan paling atas adalah kulit bumi setebal 25-90 km di kawasan daratan dan 6-11 km di kawasan samudra, Lapisan kedua adalah selimut bumi dan lapisan paling bawah adalah lapisan pusat Bumi dengan ketebalan 3470 km yang tersusun dari 90% besi dan sisanya nikel serta belerang. Umur besi di Bumi kira-kira sama dengan usia Bumi, yaitu sekitar 4,543 miliar tahun.

Para mufasir menafsirkan kalimat ba’sun syadidun, yaitu (besi) yang mempunyai atau memberikan kekuatan yang hebat. Tuhan telah mendesain alam semesta sedemikian sempurna. Berkat sains dan teknologi modern, para astronom mengetahui bahwa Bumi dan seisinya dilindungi oleh Sabuk Radiasi Van Allen, seperti nama penemunya: James Alfred Van Allen, seorang ilmuwan di bidang antariksa berkebangsaan Amerika dari Universitas Iowa. Sabuk Van Allen membungkus Bumi seperti perisai berbentuk medan elektromagnetik berenergi tinggi. Planet Merkurius juga memiliki perisai semacam ini dengan tingkat radiasi yang lebih rendah. Planet-planet lainnya tidak memiliki Sabuk Van Allen.

Sabuk Van Allen merupakan radiasi energi tinggi yang terdiri dari proton dan elektron, yang ditahan di tempatnya oleh medan magnet Bumi. Medan magnet Bumi terbentuk dari inti Bumi yang tersusun dari besi sekitar 90% dan nikel. Sabuk radiasi ini berada pada ketinggian 1000-60.000 km, mengelilingi permukaan Bumi. Sabuk perisai ini melindungi Bumi dan seisinya dari ledakan dahsyat energi Matahari yang terjadi 11 tahun sekali, berkekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima dan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia serta kehidupan di Bumi.

Dalam bidang kedokteran modern, para ilmuwan berhasil mengetahui bahwa besi merupakan salah satu unsur yang membangun Hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam darah yang berfungsi mengikat oksigen yang kita hirup dari udara (atmosfer). Ketika masuk ke dalam paru-paru kita, oksigen tersebut segera ditangkap oleh besi dalam Hemoglobin kemudian didistribusikan oleh darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh kita untuk proses metabolisme. Hemoglobin juga mengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk diembuskan keluar tubuh.

Albert Einstein, menjelang akhir hayatnya, mengatakan bahwa: “Tuhan menciptakan alam semesta tidak dengan bermain dadu.”

Para santri juga meyakini sepenuh hati bahwa Tuhan menciptakan alam semesta secara sempurna dengan akurasi ketelitian sebesar zarah. Zarah adalah partikel terkecil penyusun materi. Sampai dengan hari ini, para fisikawan kuantum masih menyelidiki: “Apa partikel terkecil penyusun materi?”

Wallahualam bis shawab.

Rumah Merah, 10 04 2021.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan