Wajah muslim Indonesia seringkali disebut berbeda dengan mayoritas penduduk negeri-negeri muslim lainnya, terutama jika disandingkan dengan negara-neraga dari wilayah Timur Tengah. Hal itu tak lain karena para ulama terdahulu menyebarkan atau mendakwahkan Islam di Nusantara dengan cara-cara yang berbeda. Meskipun begitu, dalam penyebaran Islam di Nusantara, ulama terdahulu terbilang memiliki hujjah atau argument yang kuat.
Dalam tradisi Islam sendiri, hujjah bisa disebut sebagai keterangan atau argumen yang digunakan untuk menetapkan suatu kebenaran, terutama dalam perkara hukum Islam atau syariat dan fikih. Lazimnya, hujjah dibangun oleh seorang ulama yang ahli di bidangnya, misalnya di bidang fikih dan akidah. Dan seringkali, hujjah di bidang fikih dan akidah diperdebatkan di tengah masyarakat karena berkembangnya zaman menuntut dan menantang adanya perubahan-perubahan atau pembaruan di bidang tersebut. Dalam konteks seperti ini, hujjah bisa menjadi pedoman dalam menyikapi isu-isu kontemporer yang secara eksplisit tidak disebutkan dalam sumber utama syariat (Al-Qur’an).

Nah, bagaimana dari waktu ke waktu ulama Nusantara membangun hujjah tersaji dalam kitab yang ditulis oleh Gus Nanal Ainal Fauz. Kitab tersebut berjudul Hujjah Ahlussunnah Wal Jama’ah bi Lisani Ulama Indonesia ‘Abra al-Ushur. Atau, bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berrarti Argumentasi Aswaja dengan Lisan Ulama Indonesia lintas Masa.
Adapun, Gus Nanal merupakan salah satu ulama muda Indonesia yang berasal dari Pati, Jawa Tengah. Gus Nanal yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mamba’us Sa’adah di Bermi, Gembong, Pati ini juga telah banyak menorehkan goresan penanya dalam bentuk kitab dan buku. Yang terbaru adalah kitab ini. Kitab ini diberi kata pengantar oleh KH Afifuddin Muhajir (Wakil Rais Aam PBNU) dan Dr KH Muhammad Afifuddin Dimyathi (Katib Syuriah PBNU).
Dalam penulisan kitabnya, Gus Nanal menggunakan beberapa metode. Satu di antaranya, Gus Nanal membahas permasalahan-permasalahan penting yang banyak diingkari oleh orang-orang yang berbeda pandangan dengan menukil perkataan-perkataan ulama Indonesia terkait topik yang dibahas, tanpa mengubah teks redaksi aslinya dengan menyertakan pemilik kitabnya, referensi kitab, dan tahun wafat penulisnya. Selain itu, Gus Nanal juga konsisten untuk menukil dari ulama Indonesia yang telah wafat saja dengan mengurutkan perkataan ulama tersebut sesuai tahun wafatnya. Tak lupa pula disertakan nama ulama dan daerah asalnya.
Kitab ini terbagi menjadi tiga bab dan disertai dengan penutup yang diruntutkan dari hal yang terpenting, yakni akidah kemudian fikih (syariat) dan tasawuf (akhlak). Pada bab pertama, pembahasannya yang berkaitan dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Yang diutarakan dalam bab ini mengenai perkataan ulama Indonesia bahwa pengikut Al-Asy’ari dan Al-Maturidi adalah Ahlussunnah wal Jamaah. Pendapat ini kemudian disertai dengan biografi singkat terkait kedua imam Aswaja tersebut.
Selanjutnya dibahas masalah Aqoid Seket (Akidah Lima Puluh) disertai dengan ulama Indonesia yang menyebutkan Aqoid Lima Puluh dalam kitab-kitabnya. Bab juga ini membahas perihal mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak, cara memahami ayat-ayat mutasyabihat, karamah para wali, selamatnya kedua orang tua Nabi Muhammad SAW, cinta kepada semua sahabat nabi tanpa membahas perselisihan di antara mereka, dan menghormati ahlul bait rasulullah dan syafaat.
Kemudian, pada bab kedua, kitab ini membahas tentang masalah hukum-hukum syariat amaliyah (fikih) yang sering kali diperdebatkan oleh orang Indonesia. Bab ini juga menjadi bab inti dalam kitab ini sekaligus dengan subbab terbanyak.
Di antara pembahasan dalam kitab ini meliputi taqlid (ikut mazhab) dalam masalah fikih kepada salah satu imam dari empat mazhab. Selanjutnya dibahas masalah salat tarawih 20 rekaat, membaca doa qunut pada salat subuh, pembahasan mengenai bidah dan pembagiannya, perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, berdiri ketika pembacaan maulid (mahalul qiyam), hukum membaca sayyidina, hukum bertawasul, istighotsah dan mengharap syafaat, hukum bertabarruk (mengharap berkah), hukum ziarah kubur, pendapat ulama mengenai ziarah ke makam Rasulullah, membaca manaqib orang-orang salih, menghadiahkan pahala untuk orang meninggal, dan majelis tahlil.
Selain itu, bab kedua ini juga mengulas ulama Indonesia yang memiliki kitab khusus mengenai pembahasan yang relevan di bab ini. Misalnya, kitab khusus yang membahas hukum taqlid, ulama yang menyusun kitab fikih Mazhab Syafii, ulama yang menulis maulid nabi dalam bentuk kitab, ulama yang menulis manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, dan ulama yang menulis bacaan tahlil.
Terakhir, di bab ketiga, dibahas masalah tarekat dan para ahli tasawuf yang memuat dasar-dasar tarekat dan tasawuf. Pada bab ini juga disebutkan ulama Indonesia yang bertarekat dan bertasawuf beserta kitabnya yang membahas tasawuf dan tahun wafatnya.
Di pengujung kitab ini, di bagian penutup, dimuat kasidah-kasidah cinta tanah air yang termaktub di dalam syair. Seperti doa KH Raden Asnawi Kudus untuk keamanan Indonesia yang termuat dalam karyanya Sholawat Asnawiyah, kasidah Habib Jufri Al-Idrus Pau tentang pujian dan doa untuk kemakmuran Indonesia yang kala itu baru merdeka, kasidah Ya Lal Wathon karya KH A Wahab Hasbullah yang sering dilantunkan masyarakat, dan syair Firdaus Al-Istiwa karya Syaikh Abdullah bin Nuh Cianjur berisi pujian-pujian terhadap Indonesia. Dalam bab ini pula pembaca kitab diajak menyelami warisan keilmuan para ulama Indonesia dalam bentuk “referensi penting” yang disertai dengan penulis kitab, tahun wafat, dan penerbit kitab tersebut.
Sebagai penutup, kitab yang ditulis Gus Nanal yang yang diterbitkan oleh Turats Ulama Nusantara pada Juni 2022 ini menunjukkan bahwa ulama kita itu sangat alim dan tanggap dalam menjawab berbagai problem yang ada di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan hujjah-hujjah yang dibangun.
Semoga torehan Gus Nanal berupa kitab ini dapat bermanfaat dan barokah bagi umat Islam. Wallahu a’lam.
Kitab Hujjah Ahlussunnah Waljama’ah bi Lisani Lisani Ulama Indonesia Abra al-Ushur.
Data Kitab:
Judul Kitab: Hujjah Ahlussunnah Wal Jama’ah bi Lisani Ulama Indonesia ‘Abra al-Ushur
Penulis: Gus Nanal Ainal Fauz
Penerbit: Turots Ulama Nusantara Zawiya Al-Huffadh dan Pondok Pesantren Manbaus Sa’adah Bermi Gembong Pati
Tahun Terbit: Juni 2021
Cetakan: Pertama