Panitia Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah (HIMA) 2025 sukses menggelar acara bedah kitab Alfiyyah Al-Khaliliyyah al-Musammah bi At-Ta’rif wa at-Tatsqif karya Lora Ibrahim Amin Alkhalilie. Bedah kitab dilaksanakan di Aula Asy-Syarqawi Universitas Annuqayah, Sumenep, Sabtu (28/6/2025) siang.
Acara dihadiri langsung sang pengarang, yang tak lain adalah cicit dari Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya KH Hasyim Asy’ari. Hadir sebagai narasumber pembanding adalah KH Muhammad Muhsin Amir. Peserta terdiri dari Majelis Keluarga Pondok Pesantren Annuqayah, Dewan Masyayikh, kiai sejumlah pesantren, guru, serta para santri Pesantren Annuqayah. Hadir juga mahasiswa dari Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jombang.

Kitab karya Lora Ibrahim ini berbentuk metrum syair Arab (nazam) sepanjang 1.400 bait lebih, yang mengupas tata cara penulisan kitab—mulai teknik penyusunan, sistematika, hingga etika kepenulisan dalam tradisi keilmuan Islam. Yang membuatnya istimewa, kitab tebal ini disusun semasa Lora Ibrahim dalam pemulihan pasca-operasi transplantasi ginjal. Dan kitab ini pun menjadi simbol ketangguhan intelektual di tengah ujian kesehatan.
KH Muhammad Muhsin Amir, yang hadir sebagai pembanding, mengungkapkan kekaguman mendalam atas karya tersebut. Menurutnya, kedalaman dan orisinalitas kitab ini luar biasa untuk penulis berusia muda.
“Kematangan gagasan dalam kitab ini setara dengan karya ulama senior. Pantas jika penyusunnya kita sematkan gelar ‘Asy-Syaikh’ meski usianya belum 40 tahun,” tegas KH Muhsin disambut gemuruh hadirin.
Bedah kitab ini merupakan peneguhan tradisi literasi pesantren agar khazanah kitab kuning bisa senantiasa dikemas dengan inovatif. Dan Alfiyyah Al-Khaliliyyah membuktikan bahwa khazanah kitab kuning tetap relevan, bahkan bisa dikemas secara inovatif.
Lora Ibrahim Amin Al-Khalili berterima kasih atas dukungan para santri Pesantren Annuqayah. Ia berharap karyanya menjadi panduan praktis bagi peneliti dan santri dalam menyusun karya tulis berbasis kaidah ilmiah autentik.
“Ini adalah ikhtiar untuk melestarikan metodologi ulama salaf,” tuturnya.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan ilmu dan kesembuhan penuh sang pengarang, diiringi tepuk tangan panjang dari seluruh hadirin.