Surat Pertama: Kepada Chairil (26 Juli 1922–28 April 1949)

34 views

Chairil, surat ini saya tulis bukan karena saya rindu membaca Gerakanmu bersama Asrul Sani dan sejumlah seniman muda kala itu hingga melahirkan Surat Kepercayaan Gelanggang. Itu sebuah surat manifesto kebudayaan dan pernyataan sikap atas kebudayaan, politik, dan seni. Surat ini tidak juga tentang Senja di Pelabuhan Kecil, setelah laut kami dipagari bambu.

Ya, Chairil, Ini kali tidak ada yang mencari cinta//di antara gudang, rumah tua, pada cerita//tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut. 

Advertisements

Di masa pembangunan ini (entah pembangunan siapa), kami tak bisa lagi berpaling dari kondisi negeri yang dulu kau tinggalkan, Indonesia. Hari ini kami tak bisa lagi maju menerjang dan menyerbu bersama barisan tak bergenderang berpalu, sebagaimana kau gambarkan dalam puisi Diponegoro. Tapi kini, Chairil, tidak demikian adanya. Kini genderangnya sudah diganti jingle iklan, dan palunya… ya, palu tender proyek.

Maafkan saya, Chairil, dalam menulis surat ini tanpa undangan resmi atau kop surat. Tapi, setelah sekian lama membaca dan mengagumi puisimu, rasanya kurang sopan kalau hanya mengintip dari balik halaman buku tanpa pernah menyapamu langsung. Anggaplah ini obrolan malam dari generasi yang hidup dalam dunia digital, tapi tetap haus akan kata-kata yang blak-blakan seperti milikmu.

Chairil, kau memang binatang jalang. Tapi jalangmu bukan sembarang jalang. Kau jalang terpelajar—berjalan di lorong-lorong malam, bukan sambil memegang android lalu sibuk sendiri-sendiri, tapi menggenggam sajak, membacakan dan mendiskusikannya.

Orang bilang kau pemberontak. Saya bilang: kau penyelamat. Di zaman seragam dan penuh aturan, puisimu seperti sepatu robek yang menolak diam—tetap keras kepala melangkah.

Katanya, umurmu pendek. Tapi hei, amukan puisimu panjang. Dan tahu tidak? Karyamu masih hidup—lebih hidup dari influencer yang followers-nya jutaan tapi pikirannya cetek. Kau tak sempat punya Instagram, Chairil, tapi puisimu lebih sering di-repost dari foto-foto makanan.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan