Awali Tahun Baru Islam, Ansor Sleman Kajian Kitab Salaf

Mengawali tahun baru Islam, Rijalul Ansor Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menggelar kegiatan bertajuk forum kajian kitab salaf pada Jumat siang (27/6/2025) di Pondok Pesantren Nashirut Thullab, Sleman.

Kegiatan ini dilangsungkan setelah tahun baru Islam, tepatnya 2 Muharam, sekaligus sebagai kegiatan pertama Gerakan Pemuda (GP) Ansor di tahun 1447 Hijriah.

Advertisements

Forum kajian kitab salaf tersebut termasuk kegiatan yang baru bagi Rijalul Ansor Sleman. Sebab baru dilaksanakan sebanyak tiga kali. Kendati termasuk kegiatan baru, namun antusias peserta yang datang tergolong tinggi. Tercatat peserta yang datang ―sejak awal dilangsungkannya kajian― selalu mencapai lebih dari 30 orang.

Acara dimulai dengan pembukaan,  dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pimpinan cabang GP Ansor Sleman, HM Najib Abdul Hakim. Setelah sambutan selesai, peserta bersama-sama menyanyikan mars Syubbanul Wathan (Ya Lal Wathon). Kemudian qari atau pembaca kitab membacakan teks kitab Fathul Qarib.

Forum kajian ini berlangsung hampir mirip dengan musyawarah kitab kuning yang sering diadakan di pondok-pondok pesantren. Hanya, pembahasannya lebih difokuskan pada kajian fikih. Hal ini demi efisiensi waktu dan lebih terfokus untuk mencari solusi atas permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Fashl atau permasalahan yang dibahas adalah penggunaan alat siwak. Saat diskusi berlangsung, beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar masalah yang isykal atau membingungkan. Pertanyaan tersebut lantas dijawab oleh peserta yang lain sebelum kemudian di-shahihkan (validasi) oleh mushohih. Mushohih ialah orang berwenang menentukan sah atau tidaknya hasil diskusi.

Setelah diskusi selesai, acara ditutup dengan doa yang dipimpin pengasuh Pondok Pesantren Nashirut Thullab, KH Wahyudin. Sebelum memimpin doa, Kiai Wahyudin menyampaikan kesan baik kegiatan dari rekan-rekan Rijalul Ansor Sleman.

“Saya senang kalau Pondok Nashirut Thullab digunakan kegiatan positif seperti ini. Kalau dari rekan-rekan Rijalul Ansor menghendaki kembali menggunakan pondok ini sebagai tempat kajian, monggo silakan digunakan saja,” tandas Kiai Wahyudin.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan