Berkibarlah… One Piece

Bendera One Piece dikibarkan di beberapa daerah, bertepatan dengan momen bulan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, Agustus. Bahkan, di beberapa tempat, bendera One Piece dikerek bersanding Sang Merah Putih. Ada juga dikibarkan pada satu tiang. Bahkan, bendera Jolly Roger, simbol kru Topi Jerami dari anime populer One Piece, ramai dikibarkan di truk, rumah, dan kapal di berbagai daerah sejak Juli.

Fenomena pengibaran bendera One Piece bersamaan dengan Sang Merah Putih itu karuan saja memantik kontroversi. Ada yang pro juga kontra. Bahkan, di beberapa tempat bendera One Piece diturunkan oleh aparat.

Advertisements

Sebenarnya, One Piece adalah serial anime dari Jepang. Ceritanya mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan tubuh elastis seperti karet setelah memakan buah Iblis secara tidak disengaja. Adalah kisah petualangan sebagai penguasa laut, One Piece berusaha untuk menemukan kedamaian dan kemakmuran. Sesekali juga membela orang-orang yang tertindas dan menjadi korban dari penguasa tiran.

Menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, banyak masyarakat yang mengibarkan bendera One Peice. Bendera dengan simbol bajak laut berlatar hitam itu justru berkibar-kibar di sejumlah kota di Indonesia. Bahkan di beberapa kendaraan juga terpampang bendera yang menyiratkan simbol perlawanan terhadap kezaliman dan kesewenangan dalam kekuasaan.

Menanggapi fenomena ini, pemerintah seakan gelagapan. Beranggapan bahwa bendera tersebut sebagai bagian dari rencana suksesi kekuasaan atau perlawanan. Karena itu, mengibarkan bendera One Piece dipandang sebagai sikap resistensi terhadap kekuasaan. Pemerintah begitu gercep (gerak cepat), bersegera untuk menangani bendera ini, karena dimaknai sebagai provokator untuk menentang pemerintah.

Reaksi Berlebih Pemerintah

Anggota DPR Fraksi Golkar, Firman Soebagyo, mengecam pengibaran bendera One Piece sebagai provokasi berbahaya yang berpotensi makar. Menurutnya, aksi ini menunjukkan kemerosotan ideologi Pancasila dan ingin menjatuhkan pemerintahan. Firman mendesak aparat menindak tegas pelaku, termasuk interogasi untuk mengungkap motif di balik aksi tersebut.