TUHAN, AKU PULANG
Aku lari dan tenggelam
Sedang pelukan gulita menjerat kalbu yang sedang mengadu
Cahaya pupus di relung jiwa

Tangis bisuku bersemi di sudut batin
Samar-samar cahaya-Mu hadir melalui celah sukmaku
dan aku pun belajar pulang
do’aku patah-patah
Tuhan aku pulang ke rumah-Mu
DITELAN MALAM
Selangkah, dua langkah, tiga langkah, dan berjuta-juta langkah
Gelap telah mencuri arah jalanku
Kompas kehidupan telah punah
Terkubur bersama iman yang sudah kian membiru
DETAK SUNYI
Sekeping rembulan dan sentuhan cahaya
Menghidupkan kembali rindu yang telah lama mati
Menuntun jiwa yang tersesat di arah pulang
Membuatnya menyatu bersama gelombang laut yang tenang
Kembali pada damai yang abadi
RINDU TAK BERUJUNG
Jarum jam telah lama tak berdenting
Seakan berhenti menghitung waktu
Sedangkan rindu tak pernah pamit
Membersamai sanubari yang sedang menunggu
Kepulangan kekasih dari kota yang jauh
KETIKA AKU KEMBALI
Lirih kalam-Nya terdengar jelas
Tak ada angin, hanya hangat yang menyentuh nadi
Kini hatiku bergetar hebat
Tapi Tuhan telah berpesan
“Akulah tempatmu bergantung”