SAJAK BULAN MUHARAM
Lembaran demi lembaran telah terlewati
beragam cerita warna warna menghiasi
menjalani kehidupan dunia fana
terisi beragam warna menghias cerita

Kini lembaran baru telah engkau buka
tinggal pena nanti berjalan melukisnya
benih kebaikan yang sudah tercipta
jangan sampai berubah rasa
Marhaban ya syahru muharam
bulan penuh limpahan ampunan
penuh kebaikan yang tertanam
bukan sebatas perayaan
BULAN TANPA KEMBANG API
Lorong-lorong sunyi berpacu bersama waktu
seorang anak kecil kayaknya sedang menggerutu
karena obornya diam tak menyatu
gelap jalan seakan sudah buntu
Ya bulan ini tanpa kembang api
adanya bulan untuk bersuci
merayakan diri menyelamatkan birahi
dari berbagai hasutan hawa nafsu dengki.
OBOR MUHARAM
Maulayasholli washallim daiman abada
Alaa habibika khoiril kholkikullihimi
Lorong-lorong pedesaan mulai memerah
dengan obor-obor berjalan meriah
sementara asapnya mengepul angkasa
indah mempesona merangkai cerita
Katakanlah kepada dunia dengan penuh sukacita
hari ini bulan Islam kembali membuka lembaran
lembaran baru penuh makna tanpa derita
yang ada hanya beragam cerita kedamaian
sebagaimana tuhan memerintahkan.
SETANGKAI SEJARAH
Tepat pada bulan ini beragam kisah menggugah hati
mulai dari nabi Adam keluar dari bumi surgawi
hingga nabi Ibrahim yang dibakar api
semua termaktub dalam kitab suci
Barangkali kita sebagai seorang santri
sudah seyogyanya menyelam menelusuri
kisah para nabi dari beragam cerita
agar sejarah kembali tercipta
merasuk hati bersemayam dalam raga
abadi selalu hingga usia senja.
Mor Sabe, 2025.
Sumber foto: Okezone.com.