SELAMAT PAGI, PUISI

SELAMAT PAGI, PUISI

Selamat pagi, Puisi
Jangan terluka pagimu
Tak lagi sebening embun
Sehangat matahari

Advertisements

Kau harus setabah
Puisinya Sapardi yang tercipta
Di bawah hujan
Di bulan Juni

Kita belum kalah lalu menyerah
Kita hanya tersingkir
Ke pinggir-pinggir gelap peradaban
Ketika malam kehilangan hening

Kau jangan terluka
Seperti terlukanya malam-malam kita
Oleh kebisingan para penjaja surga
Yang memisahkan malam dari heningnya

Masih ada waktu buatmu
Mendengar yang terucap keheningan
Saat kita menyetubuh pemilik malam
Di lain kali, sebening puisi pagi

SELAMAT SIANG, BULAN

Selamat siang, bulan
Tak bosankah kau menjadi bulan
Yang tak pernah melihat
Apa yang dihangatkan
Apa yang dipanaskan
Apa yang dipanggang
Matahari sepanjang hari
Hari yang kau tinggalkan
Dalam keasingan

SELAMAT MALAM, MATAHARI

Selamat malam, matahari
Di mana kau sembunyi di malam
Sedingin ini

Tak inginkah kau melihat
Apa yang dihangati
Apa yang diselimuti
Apa yang dipeluki
Bulan sepanjang malam
Malam yang kau tinggalkan
Sendirian

Cipasung, Mei 2025.

Sumber ilustrasi: lukisan Heno Erlangga.

Tinggalkan Balasan