YANG HILANG DARI KESUNYIAN

1,150 kali dibaca

YANG HILANG DARI KESUNYIAN

Telah dicatat serupa takdir
perihal waktu yang melahap hidup
dan rindu yang tak bisa sembunyikan wajah kesedihan

Advertisements

hanya ada desis kecil dari mulut angin
serupa kata:
ayo… kita pulang, ibu telah lama menunggu
; bisikmu

lalu air mata menjadi gerimis
dan tiap kali ia membulir
saat itu pula kesedihan memukul dada

Pamekasan, 2021.

MALAM YANG HANGAT

Telah kurenggut kesedihan itu dari matamu
menjadi gerimis yang mengetuk jendela
membuka tirai kelambu
lalu terbang ke masalalu

hanya matamu
satu-satunya pengintai yang kaku
jerat bagi malam tanpa kecupan dan pelukan
pada puncak malam paling sunyi
cinta yang bening luruh di dadamu
menjadi gerimis
membasahi kerontang tubuh ini

Pamekasan, 2021.

MEMOAR

Nanti bila malam kembali labuh
janji yang pernah kita catat
saling sitegang dan tuduh
lalu kita sama-sama menghitung
duka kehilangan yang tiap waktu menderai wajah kita

siapa sebenarnya yang khianat
hingga malam terasa sempit
dan bulan memilih lingsir
di tiap denyut dada kita

Pamekasan, 2021.

HARI-HARI YANG SIAL

Hari-hari yang sial
jenuh di kepala setiap hari makin bengkak
merontokkan hening paling bening
dada kita acapkali berlubang, Alina
sebab ketakutan, kesedihan, dan kesepian
menusuk setiap rongganya

ingatan jadi macet, jalan-jalannya berlubang penuh kerikil
; sebab pembangunan jadi ladang korupsi, Alina
begitu pula dada kita, tiap hari pucat pasi kehilangan api

lalu kita hanya bisa bertanya-tanya
bagaimana menutup lubang ini
sebab bukan hanya kebahagiaan yang tiap hari dikeruk
; tanah dan bebatuan pula
telah menjelma gedung dan jalan yang membakar kepala kita

di dadaku di dadamu luka-luka makin lelap
semenjak doa-doa hanya termangu di gelap jendela
dan kamiskinan menjadi janji penguasa

kita hanya bisa kembali bertanya-tanya
apalagi yang menghilang sejak kita makin akrab dengan kekalutan
sejak kita memutuskan merawat luka dalam kegetiran
sejak tanah meratapi pengerukan

ini waktu penuh kesedihan, Alina
tak bisa dirayu dengan doa-doa
kita hanya bisa berbagi gigil
pada tubuh yang tiap hari makin tidak utuh

Pamekasan, 2021.

CATATAN KEPULANGAN

#
Kepulangan selalu menidurkan jarak
mengistirahatkan kenang
juga menutup kesedihan yang liyan
aku kembali ke masa lampau
menatap masa kanak yang tertutup batu dan gugur daun
; ditambang keangkaraan

#
sepanjang perjalanan
aku terjaga dari penglupaan
suaramu memantul dari setiap roda kendaraan
bising knalpot, suara klakson, dan entakan pejalan kaki
ingin sekali aku dirikan lampu merah sendiri
sebagai pemberhentian
; kita bisa bertukar pandang sejenak
sebelum lampu kuning memberikan peringatan
dan Lampu merah melanjutkan perjalanan
sebagai kenangan

#
di rumah,
ibu mengusap getir dadaku yang kerap kehilangan
mengelus jenuh kepalaku yang gampang kacau
tapi ingatan,
begitu dekat melekat
mengikat hingga sekarat

Pamekasan, 2021.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan