peta sebaran pembaca

Surat Terbuka untuk Santri

2,424 kali dibaca

Kepada semua sahabat santri, sebelumnya kami dari jejaring duniasantri (jds) yang mengelola situs web duniasantri.co mengucapkan Selamat Idul Fitri. Pasti ada salah-salahnya dalam kita membangun relasi, pertemanan, persekutuan, karena itu kami mohon maaf lahir batin.

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan dalam pengelolaan situs web duniasantri.co ini. Pertama, atas partisipasi dan kontribusi semua sahabat santri dalam mengisi konten situs web duniasantri.co, jds mengucapkan banyak terima kasih.

Advertisements

Kami patut bahagia dan bangga, karena sejak dirilis pada 17 Agustus 2019, perlahan tapi pasti kontennya semakin banyak, semakin beragam, semakin menarik. Juga semakin berkualitas. Karena itu, telah beberapa kali trafik views duniasantri.co telah menembus angka 1,000 dalam 24 jam. Bahkan, pada 4 Juni 2020, kurang dari 24 jam trafik duniasantri.co sudah menembus angka 1.500 views.

Tak hanya diklik dari Indonesia, duniasantri.co juga telah diakses dari 42 negara di seluruh dunia. Artinya, dalam 24 jam itu, duniasantri.co telah dibaca lebih dari 1.500 kali oleh orang dari 42 negara (foto cover tulisan ini adalah peta sebaran negara pembaca duniasantri.co). Negara terakhir yang tercatat mengakses duniasantri.co adalah Nigeria dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan data Google Analytics, hingga 4 Juni 2020 itu, total trafik duniasantri.co telah mencapai lebih dari 54.000 views.

Tentu saja, klik terbanyak dari Indonesia: 48.956 views. Ini dia yang menakjubkan: pengakses terbanyak kedua ternyata dari Amerika Serikat: 1.495 views. Disusul terbanyak ketiga dari Amerika Samoa. Kita tahu, Amerika Samoa adalah daerah bebas yang dimiliki AS, dengan jumlah klik 327 views. Berikutnya adalah pengakses dari 37 negara lain, dengan jumlah views bervariasi, di atas dan di bawah 100 views.

Kita belum tahu profil pembaca duniasantri.co di berbagai negara asing tersebut. Bisa jadi orang Indonesia, atau santri, yang tinggal di negara-negara tersebut. Mungkin juga Indosianist, akademisi, peneliti, pengamat, atau bahkan intel. Entahlah. Yang pasti, itu membahagiakan dan membanggakan buat kita, khususnya bagi pengelola duniasantri.co. Dimulai dari “ketiadaan”, kini kita telah melahirkan “sesuatu”. Bahkan, telah dimulai adanya “English Section” di duniasantri.co.

Jumlah views dari lima negara.

Kedua, kami juga bahagia dan bangga karena semakin banyak santri Nusantara yang tertarik untuk bergabung menjadi kontributor/penulis di duniasantri.co melalui Gerakan Santri Menulis (WAG). Ada yang bergabung setelah ikut diklat penulisan di Bogor dan Lampung. Ada yang bergabung setelah register di situs web duniasantri.co. Yang jelas, semakin hari semakin banyak artikel/tulisan yang masuk.

Sayangnya, belum semua artikel/tulisan dari sahabat santri dapat langsung dirilis atau terpaksa harus ditangguhkan pemuatannya. Kenapa? Inilah alasannya:

(a). Web kita bukan jurnal sastra atau jurnal ilmuah, yang isinya karya sastra melulu atau opini melulu. Juga bukan blog pribadi, yang tiap orang bisa langsung mengunggah konten tanpa verifikasi, validasi, dan penyuntingan. Web kita adalah media produk jurnalistik yang menggunakan konsep citizen journalism atau jusnalisme warga (baca: santri). Karena itu, produknya harus tetap berstandar produk jurnalistik, produk media yang dapat dipertanggungjawabkan, meskipun pengisi kontennya adalah kaum santri.

Karena itu, di duniasantri.co terdapat rubrik-rubrik untuk produk penulisan jurnalistik, seperti Teras, Sosok, Pondok, Profil Bintang, dan Pustaka, selain Opini, Puisi, Cerpen, dan Santri Way. Karena itulah, kami harus tetap mengaja keragaman isi duniasantri.co. Juga kualitasnya. Inilah salah satu alasan ditangguhkannya pemuatan beberapa artikel/tulisan dari sahabat santri: demi ajeknya keragaman isi. Tentang seperti apa artikel/tulisan di rubrik-rubrik yang berkaitan dengan produk jurnalistik tersebut, sahabat santri bisa mempelajarinya dari artikel/tulisan yang telah dimuat sebelumnya.

(b) Memang ada beberapa kiriman tulisan/artikel dari sahabat santri yang belum layak atau belum memenuhi standar minimal pemuatan. Terhadap semua tulisan/artikel yang ditangguhkan pemuatannya, insyaallah dalam waktu dekat kami akan memberikan feedback, berupa catatan-catatan yang diperlukan, tentu untuk perbaikan. Sebab, kalau dipaksakan semua kiriman artikel/tulisan harus dimuat, justru bisa menurunkan level/standar kualitas terbitan duniasantri.co. Tentu ini hal yang tidak kita inginkan.

Karena itu, jika kebetulan ada beberapa tulisan/artikel yang belum dimuat, sahabat santri jangan berkecil hati lantas berhenti membuat karya untuk duniasantri.co. Kita harus tetap terus berkarya bersama. Percayalah, tujuan kita bukan sekadar memuat tulisan/artikel berkualitas. Sedari awal, tujuan duniasantri.co adalah mengajak dan mendorong para santri mampu menjadi penulis yang baik dan hebat. Banyak profesor-doktor dan pakar terkenal yang ingin karyanya juga diunggah di web kita. Tapi, kami tetap akan lebih bangga jika yang diunggah duniasantri.co adalah karya-karya dari sahabat santri Nusantara.

(c) Untuk terus meningkatkan kualitas artikel/tulisan dari sahabat santri itulah, selama masa pandemi ini, kami punya agenda mengadakan workshop penulisan secara online. Sebenarnya, setelah dua kali diklat di Bogor dan Lampung, pada April lalu kami sudah bersiap mengadakan diklat penulisan di Bondowoso dan akan dilanjutkan dengan diklat di daerah Kalimantan pada Juni 2020. Tapi karena Corona mewabah, semua rencana kegiatan dijadwal ulang.

Nah, sebagai gantinya, selama masa pandemi ini, kami menawarkan workshop penulisan secara online dulu. Untuk yang pertama, workshop penulisan” dijadwalkan pada Sabtu, 13 Juni 2020 pada pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. Workshop penulisan dilakukan melalui Google Meet di link bit.ly/workshopJDS.

Tak hanya bisa diikuti santri yang sudah tergabung dalam WAG Gerakan Santri Menulis dan registered di warga duniasantri (di web), para santri yang belum tergabung dalam WAG Gerakan Santri Menulis dan registered pun bisa mengikuti workshop online ini. Karena itu, sahabat santri bisa men-share surat terbuka kepada santri-santri yang lain.

Demikian surat terbuka dari jds, semoga banyak bermanfaat buat kita.

Redaksi

Multi-Page

Tinggalkan Balasan