PESTA PELACUR

2,055 kali dibaca

TAK ADA YANG BISA DIAJAK BERBINCANG HARI INI

Tak ada yang bisa diajak berbincang hari ini
Selain kesunyian angin berbicara sendiri
Dari kaca jendela kulihat langit sempit
Dan burung-burung kehilangan arah
Aku dan benda-benda lainnya
Terjerat pada kehilangan.

Advertisements

Tak ada yang bisa diajak berbincang hari ini
Selain luka jangkrik berteriak-teriak sesak
Pada malam yang suram
Aku dan benda-benda lainnya
Terbungkam dalam kepiluan.

Tak ada yang bisa diajak berbincang hari ini
Lalu siapa yang bakal setia mendengarkan kelu batu-batu
Manakala tubuhnya dipeluru terjun air di ketinggian
Aku dan benda-benda lainnya
Remuk redam menghitung kematian.

Sumenep, Januari 2023.

IBU WAKTU MAGHRIB ITU

Peluh di kening ibu
mengucur membasuh bekas kencur
bawang, sayur dan telur,
Di dapur tak ada yang lebih tabah
Selain tangan-tangan ibu menjadi bijak
membentuk sesuap harap di mulut petani sawah.

Sebelum maghrib itu
Di kening ibu laut dan samudra
bau asin garam harapan
Pelan-pelan kurasakan makna kedalaman.

Waktu maghrib itu juga
Ibu mengemas luka
Pada piring, cangkir, dan gelas kopi
Sebab mereka lupa mencucinya sendiri.

Sumenep, Januari 2023.

AGAR AKU HIDUP 

Untuk aku hidup
Puisi adalah kemilau uang
Di saku para penyair,

Ia menolak tidur
Diksi-diksinya selalu terjaga
Dari mimpi buruk dan cinta yang membunuh.

Membangun kota
Metafora kata
Membentuk peradaban sorga
Di jemarinya yang tak pernah nyeri.

Lantas kuanuqerahi buku-buku,
Agar aku tetap hidup
Dan ia meratap sesaat
Membawaku ke jalan no. B/59 kebahagiaan.

Sumenep, Januari 2023.

PESTA PELACUR

Indikator kerinduan adalah kita
yang mencipta bising kota Jakarta
menggangu orang-orang gagal nyenyak,
Tak ada beda siang dan malam
Adalah dua mimpi dan ketakutan
Getar tubuhnya terbakar-bakar kesepiannya sendiri.

Sementara angin meniup kencang
Bara api yang menyala di tungku matanya
Membuat Jakarta tak pernah libur
di hotel-hotel pesta pelacur.

Apa boleh buat
Kita hanya terlarut pada renung janda dan perawan
Tanpa kata, baju dan celana
Menikmatinya dalam kehangatan.

Sementara bagi ia yang terpasung keperawanannya
Menyayat duka paling dalam
Seruapa belati menusuk-nusuk jantungnya.

Sumenep, Januari 2023.

MALAM-MALAMKU TAK PERNAH NYENYAK

Aku tak tahu bagaimana caranya
Dua mata ini melelapkan wajahmu
di layar udara, pelan-pelan kemudian merayap ke ingatan
Menjadikan aku paling gila mencintaimu sebatas angin.

Hingga malam-malamku tak pernah nyenyak
Ketika bantal empuk penuh asap yang kau bakar
di bawah ranjang
Seperti pula obat merah yang kau taruh di atas perih lukaku.

Kini aku seperti wayang bayangan rindu
Yang digerakkan tangan waktu
Lalu meleburlah aku dalam kepiluan.

Sumenep, Januari 2023.

ilustrasi: bangkapos

Multi-Page

Tinggalkan Balasan