Menyikapi Fenomena Velocity di Kalangan Santri

33 views

Tren membuat video ngedance dengan background musik viral merupakan sesuatu yang tak bisa dilepaskan dari dunia pertiktokan. Setiap hari selalu saja ada gebrakan dan gaya baru yang tak henti-hentinya dipopulerkan oleh warga tiktok dan aplikasi media sosial lainnya. Sudah tak terhitung berapa banyak koreografi yang dibuat oleh para netizen.

Dalam setahun bisa belasan tren baru yang bertebaran di berbagai platform social media. Tren-tren itu bisa dengan mudahnya kita temukan di fyp atau beranda tiktok kita sehari-hari. Di 2024 kita mengenal ada “dance gak pake lama”, “dance munaroh”, “dance warga +62”, dan lain-lain. Sampai sekarang yang terbaru ada velocity dan stecu yang semakin digandrungi oleh para warga net.

Advertisements

Kian hari peminat tren ini kian bertambah. Di kalangan muda, peminat velocity tak hanya berasal dari anak sekolahan biasa, tapi juga berasal dari kalangan anak-anak pesantren alias santru. Dari titik inilah beberapa kalangan mulai mempermasalahkan perihal pantas atau tidaknya para santri yang notabene dididik untuk menjaga adab dan mengedepankan akhlak al-karimah, ikut-ikutan mengikuti tren menari ala-ala tiktok seperti velocity dan semacamnya.

Velocity dari Kacamata Fikih

Sebelum berbicara soal pantas atau tidak pantas, kita harus tahu perihal hukum menari itu sendiri. Dalam arti boleh atau tidak kita melakukannya menurut kaca mata fikih.

Ada sebuah hadis yang menceritakan tenteng respons Rasulullah SAW ketika melihat beberapa orang menari di hadapannya. Berikut bunyi hadis tersebut:

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَال: كَانَتِ الْحَبَشَةُ يَزْفِنُونَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُول اللَّهِ ﷺ وَيَرْقُصُونَ، يَقُولُونَ: مُحَمَّدٌ عَبْدٌ صَالِحٌ. فَقَال رَسُول اللَّهِ ﷺ: مَا يَقُولُونَ؟ قَالُوا: يَقُولُونَ: مُحَمَّدٌ عَبْدٌ صَالِحٌ         .

Artinya: Di riwayatkan dari Anas ra. Beliau berkata: Ada orang-orang Habasyah menari dan melompat-lompat di hadapan rasulullah SAW. Mereka berkata: “Muhammad adalah hamba yang saleh.”  Kemudian Rasulullah bertanya: Apa yang mereka katakan? Para sahabat menjawab: “Muhammad hamba yang saleh.”

Hadis tersebut merupakan hadis taqriri yang menjadi dalil kebolehan menari atau ngedance. Karena nabi ialah seseorang yang seluruh kehidupannya dijaga oleh Allah dari melakukan keburukan, jikalau menari merupakan hal yang dilarang, tentulah nabi tidak akan tinggal diam melihat kemungkaran dilakukan di depannya. Tiadanya respons negatif dari nabi merupakan bukti dan dalil bahwa beliau mengakui alias memperbolehkannya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan