Innalillahi, Kiai Abbas Buntet Berpulang

2,454 kali dibaca

Innalillahi wa Inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang dari Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat. KH Ayip Abbas bin KH Abdullah Abbas Buntet wafat, dini hari tadi, Sabtu 7 Maret 2020, pukul 01.30 WIB. Kang Ayip, sapaan akrab KH Abdullah Abbas, meninggal di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Palimanan Cirebon. Diduga, Kang Ayip mengalami serangan jantung.

Berita duka ini dikonfirmasi Instagram @buntetpesantren. “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang guru kami KH Ayip Abdullah Abbas ke hadirat Illahi, Sabtu (7/3). Mohon doa dan ziyadah Alfatihah untuk almarhum,” tulis akun Instagram @buntetpesantren.

Advertisements

Iqbal, salah satu keponakan almarhum, juga membenarkan berita duka ini seperti dikutip timurmedia. “Benar, Bang. Kang Ayip meninggal mendadak. Barusan aja, kok,” ujar Iqbal. Menurutnya, kepergian Kiai Ayip membuat kaget banyak kalangan. “Iya, semua juga kaget. Kita keluarga juga. Mendadak soalnya,” jelasnya.

Kang Ayip adalah cucu KH Abbas yang masyhur dalam peristiwa perang revolusi 10 November 1945. Meski memiliki nama besar, almarhum merupakan salah satu ulama yang dikenal tawadhu dan rendah hati. Tidak hanya dekat dengan santri, tapi juga semua kalangan. Kang Ayip, yang putra ketiga dari KH Abdullah Abbas ini memang dikenal sebagai sosok ulama yang nyentrik karena banyak bergaul dengan masyarakat yang termarjinalkan.

Almarhum dekat dengan kalangan anak-anak motor di wilayah 3 Cirebon yang dikenal sangar. Ia juga dikenal dekat dengan pelbagai pihak, dari penguasa sampai anak-anak jalanan, dari para alimin sampai nara pidana. Bahkan, dekat pula dengan ulama-ulama dunia.

Selain dikenal sebagai Penasihat Pengurus Pusat Pencak Silat Pagarnusa, Kang Ayip adalah pendiri majelis shalawat di berbagai tempat. Di Ciputat, Tangerang Selatan, misalnya, ia mendirikan majelis shalawat bersama mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena itu, pesan terakhir almarhum, seperti dituturkan Iqbal, adalah agar umat Muslim tidak meninggalkan shalawat dan selalu menyayangi anak-anak yatim.

Allahumaghfirlahu, warhamhu, wa’afihi wa’fuanhu. Al Fatihah… .

Multi-Page

Tinggalkan Balasan