IKHTIAR SAJAK RAMADAN

1,845 kali dibaca

ZUHUD RAMADAN

di altar kisah yang pernah malam bawa
ia tersapu riuh senandung selawat nabi

Advertisements

malam membawanya pada gurun pasir
memakai jubah putih dalam puisi sufi

hening hanya musik tari bagi angin
sepi hanya rentetan gerimis tebal petapa

tak ada kehidupan yang benar-benar resi
tak ada kehidupan yang benar-benar zahid

selain mengingat kuasa pencipta surga
selain kun firman tuhan yang ada dan kuasa

Sumenep, 7 Jan 22.

UZLAH RAMADAN

semampai riak sukma hati berzikir
ia jumpai tafakur daun yang melamun
bersorak rinai gerimis di dada waktu

ia mengasingkan diri dari tajamnya duri
waktu yang mengepal siluet kisah-kisah
bahkan dari runcingnya tabiat derita

terik cahaya sufistik bertengger di matanya
melepas tarian tawakal membuang dosa
hingga suatu saat nanti, puisi jadi saksi

suara-suara zaman, melilit di leher kata
azan lima waktu menjadikannya rayu
ada tabah dalam tubuh hingga subuh

Sumenep, 7 Jan 2022.

WARAK RAMADAN

kirmizi mimpi-mimpi harum bunga
jauh dari gasab jejak dalam sajak puspa

ia berjalan, memandang langit, setapak
puisi-puisi mengabadikannya lewat sapa

tiba-tiba asar berkumandang di kejauhan
tubuh warak berjalan pelan menuju waktu

ia ambil tarian angin di tanah basah
hujan sesekali memanggil warak berteriak

teringat janji tawakal pada tuhannya
tertunduk takbir melepas tangan-tangan doa

Sumenep, 8 Januari 2022.

KANAAH RAMADAN

arah batin kayu menuduh kabut asa
yang terbiasa memanggil cuaca

walau hujan menuduh aku gigil
kuterima dengan canda kabut sapa

walau angin membenci kita ingin
tetap kuterima dengan angan-angan

jauh sebelum jarak membenci jejak
aku sedekat arah kaki beranjak

hidup tenang, kanaah setiap katanya,
“jarak dan rindu tak pernah menuntut
jauh, walau labuh sering terjatuh”

Januari 2022.

ISTIKAMAH RAMADAN

selalu saja ada dalam doa-doa tasbih
menyusun rinai lentera gerimis kota
seperti malam yang terus saja berputar

tunduk hujan pada awan-awan kelabu
menemui rumput-rumput di kepala
mengunjungi silau cahaya dalam dosa

kau, istikamah memenjarakan puisi
kau, menyembah putaran doa tasbih
hingga tak ada : kata lelah dalam tabah

Sumenep, 9 Jan 22.

TAWADUK RAMADAN

hujan januari selalu tabah menukar gerimis
bila petir menyambar awa-tawa langit

air terus mengalir pada laman-laman janji
tapi tidak dengan riang canda sawah-sawah

kirmizi kisah meramal leksikon bulir cahaya
terpatri gumpalan sejarah canda dan tawa

aku, menahan roda sepeda dekat pak kiai
lebih baik tak bersepeda di dekat langkahnya

ia, bersalam suntuk sapa di pagar-pagar langit
mengisyaratkan nyanyian puisi burung merpati

Sumenep, 9 Januari 2022.

IKHLAS RAMADAN

sesekali kita berupaya menahan gundah
tapi tubuh merajalela, jauh entah ke mana

lagu diam, tanpa terjajah tangis-tangis waktu
semilir waktu berlalu dalam doa kesabarannya

ikhlas, langit ikhlas kabut menjelma hujan
setelah gerimis turun membasahi mata kasih

walau batu daun dan tanah tersayat gerimis
ia ikhlas temani hujan, ikhlas menembus badai

musim jarak kalender berganti enigma mimpi
tapi, asa tetap bertapa dalam dirinya ke dadanya

11 Januari 2022.

SABAR RAMADAN

ada sesuap kesempatan dalam detak
jantung di laman jumpa kesabaran doa

menyobek simfoni kisah penyair tua
mekar seperti bunga-bunga gulma
warna hilang tujuh rupa-

hingar bingar meronta sepisepi
sapa dan tanya tekah dari
derum ingatan yang mulai meraup mata
simpan saja sesuap elegi dalam lagu-lagu

hingga batu tetap sabar meski terlempar
hingga ingatan tegak, meski terinjak-injak

12 Januari 2022.

IKHTIAR SAJAK

ikhtiar adalah umpama yang tercipta
melalui batas perjumpaan-perjumpaan
setelah semuanya rampung bertemu

angin menukar sajaknya pada daun
angan meramu ketabahan ikhtiar waktu
ingin sesekali mencubit ingatan puisi

peribahasa yang kita baca di lautan itu
membuahkan kedipan yang tak pasti
hingga suatu saat, ikhtiar menuju alamat

Sumenep, 12 Januari 2022.

AMANAH RAMADAN

sufistik kisah membaca sujud rumput
yang samar-samar memilih irama lagu doa
tersampaikan pada tanah pijakan purnama.

semalaman, suara-suara menukar ingatan
pada bibir bintang-gemintang, pada tubuh
Yang mulai rapuh di tengah Subuh berlabuh.

rumput masih mencari ketabahan amanah
setelah embun memberikan gigil-gigil kisah
ia tak pernah lelah menerima sajak amanah.

Sumenep, 12 Januari 2022.

ilustrasi: etsy.com.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan