Hikmah Puasa: yang Sembuh dari Dispepsia

3,262 kali dibaca

Ia seorang perempuan muda —dalam kisah ini tidak disebutkan namanya— yang sukses secara ekonomi. Ia bekerja di salah satu penerbitan terkenal yang kemudian keluar dari pekerjaan tersebut karena ingin menjadi pengusaha mandiri. Keputusannya tidak sia-sia. Dengan skill bisnis yang ia miliki, serta kegigihan dalam membangun usaha, akhirnya ia sukses menjalankan bisnisnya.

Dari bisnis konveksi, toko sembako, dan bisnis berlian menjadi jalan yang mengantarkan wanita muda ini menjadi pengusaha sukses. Untuk bisnis berlian, omzetnya bukan hanya jutaan, tetapi sudah miliaran rupiah. Sebuah kesuksesan bisnis yang sangat mencengangkan. Hebat!

Advertisements

Tetapi, kesuksesan bisnis tidak diikuti oleh kondisi fisik. Karena tidak berapa lama dalam kesuksesan bisnis, ia mengalami sakit yang tidak ringan. Dispepsia fungsional adalah penyakit yang ia derita.

Dispepsia adalah ketidaknyamanan perut bagian atas, yang dijelaskan seperti sensasi terbakar, kembung, atau begah, mual, atau perasaan cepat kenyang setelah mulai makan. Dalam pemeriksaan endoskopi, diketahui bahwa di bagian organ lambung terdapat luka yang cukup serius. Dokter pun kemudian memvonis bahwa perempuan muda ini harus selalu mengkonsumsi obat dengan tanpa adanya batasan waktu.

Tentu saja vonis dokter membuat wanita energik ini stres. Ia tidak menyangka kalau kemudian mendapat penyakit yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Hilang sudah gairah untuk bekerja. Serasa apa pun kesuksesan yang ia dapat tidak bernilai di atas penyakit yang ia derita. Wanita ini pun serasa putus asa, dan berhari-hari berada dalam tekanan batin.

Untunglah ia masih ingat Tuhan. Allah yang telah memberikan sebuah jalan kepadanya untuk sembuh. Tiba-tiba ia teringat dengan puasa Daud yang sudah agak lama ia tinggalkan. Kemudian dengan niat tulus, agar ia kembali dekat dengan Allah, maka ia kembali menjalani puasa Daud tersebut. Ia masih ingat betul bahwa puasa Daud adalah sebaik-baik puasa sunah, seperti disebut dalam satu hadis Nabi.

Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhari).

Setelah melakukan terapi dengan puasa Daud, lambat laun penyakit dispepsia fungsional yang ia derita berangsur sembuh. Sakit yang begitu sangat di ulu hatinya lambat laun menghilang. Dan pada akhirnya, penyakit yang ia derita sembuh secara total. Syukur ia panjatkan kepada Allah atas kasih dan cinta-Nya. Tanpa campur tangan Allah melalui terapi puasa Daud, mungkin sampai detik ini ia masih bergelut dengan penyakitnya.

Kesembuhan penyakit dari luka lambung yang diderita oleh perempuan muda ini menjadikan imannya semakin kuat. Tanpa ragu-ragu lagi ia pun membelanjakan hartanya yang tidak sedikit di jalan Allah. Membantu anak yatim, fakir miskin, dan lain-lainnya di jalan Allah.

Catatan: kisah ini diambil dari Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio (K), Direktur RSCM Prof. Soedomo, FKG UGM. Semoga kisah ini memberikan inspirasi bagi kita semua. Aamiin!

Wallahu A’lam bis Shawab!

Madura, 29 Ramadan 1442 H.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan