Dari Pondok Temboro, Corona Menyebar Sampai Jauh…

1,752 kali dibaca

Seorang remaja berusia 17 tahun, KA, sudah beberapa hari belakangan ini diisolasi di Hotel Swiss Bell Pantai Makassar, Sulawesi Selatan. Padahal, ia hendak meneruskan perjalanan ke kampung halamannya di Enrekang. Remaja itu tercatat sebagai warga Kelurahan Kambiolangi, Kecamatan Alla’, Kabupaten Enrekang.

KA terpaksa diisolasi lantaran terdeteksi positif terpapar virus Corona atau Covid-19. Pada 18 April lalu, saat tiba di Bandara Hasanuddin Makassar, KA menjalani pemeriksaan melalui rapid test. Hasilnya positif. Sambil menunggu hasil uji swab, ia dikarantina. Sayangnya, hasil uji swab memperkuat hasil tes sebelumnya. Karena itu, dipastikan KA positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan intensif.

Advertisements

Status KA tersebut memperpanjang daftar orang-orang yang positif Corona dari kluster Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Saat itu, KA memang baru tiba dari Pondok Temboro, di mana ia tercatat sebagai salah satu santrinya. Ia pulang kampung bersamaan dengan gelombang kepulangan puluhan ribu santri Pondok Temboro lainnya ke berbagai pelosok Tanah Air, juga ke beberapa negara lainnya.

***

Seperti diberitakan sebelumnya, adalah otoritas Malaysia yang kali pertama mendeteksi paparan Covid-19 di lingkungan santri Pondok Temboro. Saat itu, 43 warga negara Malaysia yang baru pulang dari Pondok Temboro dinyatakan positif Corona. Saat ini, otoritas Malasyia tengah mempersiapkan langkah evakuasi terhadap ratusan warganya yang masih berada di Pondok Temboro. Santri asal Malaysia yang masih tertahan di Pondok Temboro tercatat ada 118 orang. Setelah dilakukan rapid test, 104 di antaranya dinyatakan negatif, sedangkan 14 lainnya dinyatakan positif Corona.

Sejak itu, rapid test masal dilakukan terhadap warga Pondok Temboro. Pada Rabu (22/42020), dilakukan rapid test terhadap 305 santri. Hasilnya, sebanyak 31 santri dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test. Para santri kemudian diisolasi, sembari menunggu hasil uji swab untuk memastikan terjangkit covid-19.

“Tes swab dilakukan di sana (Temboro), kemudian dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kemenkes di Surabaya untuk memastikannya,” kata Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, kepada wartawan.

Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro disebut-sebut sangat berpotensi menjadi kluster baru penyebaran virus Corona karena data awal memastikan sudah banyak santri yang berstatus positif, sementara jumlah santrinya mencapai lebih dari 22 ribu orang. Mereka tak hanya berasal dari hampir seluruh penjuru Tanah Air, tapi juga dari banyak negara lain. Dari 22 ribu santri itu, sekitar 2000 merupakan warga negara asing. Dari 22 ribu itu, yang masih tertahan di pondok tinggal sekitar 6000-an, sekitar 16 ribu santri sudah tersebar di tempat-tempat yang jauh, di kampung halaman mereka.

***

Selain KA yang berasal dari Enrekang, seorang santri Pondok Temboro yang berumur 20 tahun dari Desa Lamuru, Kecamatan Tellusiatting, Bone, juga dinyatakan positif Covid-19. Ia, sebut saja MA, tiba di Makassar serombongan dengan KA. Seperti halnya KA, hasil uji swab juga memastikan bahwa ia positif Corona. Di tempat yang sama dengan KA, MA harus diisolasi dan menjalani perawatan intensif.

Dari Balikpapan, Kalimantan Timur, tercatat ada 11 santri Pondok Temboro yang belum lama tiba. Kamis (23/4/2020) Pemerintah setempat langsung melakukan pelacakan dan pemeriksaan cepat. Dari 11 santri, baru 7 orang yang terlacak dan langsung dilakukan rapid test. Hasilnya, satu orang dinyatakan positif. Sisa yang belum terlacak tak diketahui.

Dari Kalimantan Barat tercatat ada WN, berusia 37 tahun, terjangkit Covid-19. Rupanya, WN tercatat sebagai salah satu ustadz di Pondok Temboro. Seperti dikutip iNews.id, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, dr Harisson, mengakui ustadz WN kini dirawat di RS Rubini, Mempawah. Mengutip keterangan WN, Harison mengatakan bahwa WN tertular dari pemilik rumah di Magetan yang dia sewa sebagai tempat tinggal dan usaha laundry.

Dijelaskan Harisson, WN mengaku diambil sampel swab karena pernah kontak langsung dengan pasien positif tersebut. Hasil tes swab WN ternyata juga positif sehingga dia ikut diisolasi di rumah sakit di Magetan. Namun, entah bagaimana bisa, WN kemudian meninggalkan Magetan dan pulang ke Kalimantan Barat. Ia menggunakan jalur udara, naik pesawat dari Surabaya pada 16 April. Saat itu, WN beserta istri dan anaknya. Setiba di Pontianak, mereka melanjutkan perjalanan hingga ke rumahnya di Mempawah.

Mereka sudah lebih dari sepekan berada Mempawah. Sayangnya, WN mengaku banyak melakukan kontak langsung dengan para santri Pondok Temboro yang berasal dari Kalimantan Barat. Ada belasan santri Pondok Temboro yang sudah pulang ke Kalimantan Barat. Karena itu, para petugas kini sibuk melakukan penelusuran terhadap keberadaan mereka.

Dari daerah-daerah lain, dengan jarak dekat atau jauh dari Temboro, laporan paparan virus terus bertambah. Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ada 15 santri Pondok Temboro yang baru tiba. Berdasarkan rapid test, 4 orang dinyatakan positif. Keempat santri ini langsung diisolasi di rumah sakit setempat sambil menunggu hasil uji swab. Begitu juga dengan di Tuban. Di kabupaten ini ada 24 santri dari berbagai kecamatan yang pulang, namun baru 20 yang telah menjalani rapid test. Dari 20 santri, satu orang dinyatakan positif Corona.

Para santri yang telah pulang ke berbagai daerah dan negara itu belum semua terlacak. Tentu, yang belum terlacak juga belum diketahui statusnya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan