Bila Para Kiai Sepuh Divaksin

814 kali dibaca

Hari ini, Selasa (23/2/2021), bertepatan dengan rangkaian perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-98 Nahdlatul Ulama (NU), para kiai sepuh di Jawa Timur divaksin. Sedikitnya ada 98 kiai yang divaksin Sinovac di gedung penurus Wilayah NU Jawa Timur, Surabaya.

Tampak beberapa kiai sepuh yang juga merupakan tokoh NU dan pengasuh pondok pesantren mengikuti program vaknisasi ini. Misalnya, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansyur dan dua wakilnya, yakni wakilnya KH Anwar Iskandar dan KH Agoes Ali Masyhuri.

Advertisements

KH Anwar Mansyur merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Sedangkan, KHAnwar Iskandar adalah pengasuh Pesantren  Al-Amin Kediri dan KH Agoes Ali Masyhuri merupakan pengasuh pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. Selain itu, ada KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah (pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo), KH Marzuqi Mustamar (pengasuh Pesantren Sabilur Rosyad Malang), KH Abd Salam Shohib (pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar), dan KH Abdul Hakim Mahfudz (pengasuh Pesantren  Tebuireng Jombang).

Para kiai sepuh yang menjadi panutan masyarakat ini menyambut baik program vaknisasi. Program ini dinilai sebagai salah satu ikhtiar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu, misalnya, diungkapkan KH Agoes Ali Masyhuri usai divaksin.

Menurut Kiai Agoes Ali Masyhuri, usai divaksin dirinya tidak mengalami gejala atau sakit apa pun. Baginya, ikut program vaksinasi merupakan contoh bagi umat. Sebab, seorang kiai tak hanya bisa memberi perintah, namun juga harus bisa memberikan contoh.

“Alhamdulillah, vaksinasi di hari yang penuh berkah ini sukses dan lancar. Kiai harus mampu tampil sebagai contoh umat. Supaya mandi (ampuh), maka kiai tidak hanya sekadar merintah, sekaligus memberi contoh. Kalkulasinya memberi contoh itu lebih mahal daripada memberi perintah,” katanya.

“Yakinlah, setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Bersama penyakit pasti ada obatnya. Bersama kegagalan pasti ada kesuksesan. Pesan saya kepada warga besar jamiyah Nahdlatul Ulama khususnya, umumnya pada masyarakat Jatim,” imbuhnya.

Menurut Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar, seluruh kiai yang menerima vaksin rata-rata sudah berusia sepuh. Namun, usai divaksin mereka mengaku tak ada keluhan atau merasakan sakit.

“Kita lihat sendiri ada Rois Syuriah Romo KH Anwar Mansyur. Sudah disuntik vaksin sehat, segar. Padahal sudah 82 tahun,” ujar Kiai Marzuqi. “Kemudian ada juga Kiai Anwar Iskandar jenengan lihat juga segar kan, padahal sudah 72,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib menambahkan, vaksinasi kepada 98 kiai dan tokoh NU Jatim ini penting karena mereka selama ini adalah para pelayan umat. Diharapkan, ini juga menjadi contoh yang bisa diikuti oleh masyarakat sebagai upaya menyukseskan program vaksin Covid-19 dari pemerintah.

Proses vaksinasi terhadap para kiai sepuh ini diharapkan turut menumbuhkan optimisme dalam diri, bahwa Indonesia akan mampu melewati badai Covid-19. Namun demikian, ia mengingatkan agar proses vaksinasi tidak malah mengendorkan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan