Alumni Annuqayah Ngaji Kitab Riyadhus Shalihin

1,412 kali dibaca

Meski sudah tidak di pondok lagi, namanya santri tetap tak berhenti mengaji kitab. Itulah yang dilakukan Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Daerah Kecamatan Kota Sumenep, Batuan dan Kalianget, Madura, Jawa Timur. Jumat (5/3/2021), IAA mengadakan kegiatan pengajian kitab Riyadhus Shalihin yang diampu oleh KH A Hanif Hasan.

Kegiatan pengajian perdana ini ditempatkan di Masjid Al-Rosyid, Bangkal, Sumenep, Madura. Kegiatan Ngaji Kitab ini rencananya akan diadakan setiap bulan, tepatnya pada Jumat pertama di setiap awal bulan. Syukur Alhamdulillah, KH A Hanif Hasan, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, berkenan untuk memberikan pengajian ini yang oleh alumni PP Annuqayah memang benar-benar diharapkan.

Advertisements

Mengawali kegiatan, Ustaz Abdurrohim Elsanie yang juga sekretaris kegiatan ini, mengatakan, Ngaji Kitab Riyadhus Shalihin ini direncanakan setiap bulan dan bisa dilaksanakan di tempat yang berbeda. Sementara, Ustaz Slamet Riadi, ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan, pengajian ini merupakan salah satu sarana untuk menyambung tali silaturrahmi.

“Kami berharap bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tali silaturrahmi antara alumni dan pengasuh Annuqayah,” demikian Ustaz Slamet.

Ketua IAA pusat, Abdul Aziz, yang merupakan ketua IAA yang baru terpilih, dalam sambutannya mengatakan,  kegiatan IAA dalam hal pengajian kitab merupakan inti dari seluruh kegiatan IAA. “Harapan kami dengan adanya kegiatan Ngaji Kitab, identitas santri kita masih tetap menjadi jiwa keseharian kita,” katanya.

Selanjutnya, rangkaian acara dalam kegiatan Ngaji Kitab Riyadhus Shalihin kali ini adalah istighasah, pembacaan tahlil, zikir, dan doa. Dalam hal ini dipimpin oleh alumni senior Annuqayah, Kiai Taufiq. Istighasah ini diharapkan menjadi doa kebaikan bagi para masyaikh Annuqayah, utamanya mereka yang telah meninggal dunia. Semoga para masyaikh di alam sana mendapat ampunan dan inayah dari Allah swt.

Acara selanjutnya, pengajian kitab Riyadhus Shalihin yang dalam hal ini dipimpin oleh salah seorang pengasuh Annuqayah, KH A Hanif Hasan. Dalam pengantar pengajian yang pertama ini, Kiai Hanif menyampaikan beberpa hal terkait dengan kepesantrenan dan keislaman secara umum.

Kiai Hanif mengatakan, “Nikmat sehat, yang menyebabkan kita dapat bersilaturrahmi, adalah nikmat Tuhan kedua setelah keimanan dalam keutamaannya. Jadi kita patut mensyukuri nikmat sehat ini sehingga kita dapat beraktivitas sebagaimana yang kita inginkan.”

“Salah satu visi dan misi PP Annuqayah adalah berdakwah dalam ketakwaan dan keimanan,” kata Kiai Hanif menjelaskan dalam pengantar Ngaji Kitab ini. “Kita harus menjaga keimanan ini hingga ajal tiba. Karena sebenarnya, seperti yang diungkapkan oleh KH Hashim Ilyas (alm), bahwa yang paling penting berkenaan dengan iman adalah saat ‘finish” (ajal menjemput). Bahwa ketika ajal tiba dan membawa iman, itu jauh lebih penting daripada saat kematian itu kita dalam keadaan mendustakan agama (kafir). Semoga kita semua termasuk dalam hamba yang husnul khatimah. Aamiin ya Robb!”

Selain itu, Kiai Hanif Hasan juga menyampaikan bahwa kita harus menjaga salat dan akhlak. Salat merupakan ibadah utama yang akan dihisab pada hari kiamat. Sedangkan, akhlak merupakan nilai sosial yang tidak boleh kita abaikan.

“Setidaknya kita tidak melakukan kesalahan terhadap orang lain,” demikian Kiai Hanif menjelaskan. Ditambahkannya, kita tidak boleh abai dengan etika atau akhlak, karena sebenarnya kita tidak akan lepas dengan yang namanya kehidupan sosial. Kiai Hanif kemudian mengutip hadis Nabi, “Sesungguhnya aku (Muhammad saw) diutus untuk menyempurnakan kemualiaan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah RA).

Itulah awal kegiatan Ngaji Kitab Riyadhus Shalihin, yang merupakan sebuah kitab yang terdiri dari hadis-hadis sahih. Kitab ini ditulis oleh Syaikhol Islam Abu Zakariya Muhyiddin An-Nawawi. Pengajian ini dihadiri oleh alumni Annuqayah di sekitar Kota Sumenep, Batuan, dan Kalianget. Diawali dengan salat ashar berjamaah, dipimpin oleh Kiai Hanif Hasan. Berakhir hingga sekitar jam 16.30 dari jam 15.00 WIB.

Diharapkan, kegiatan ini terus berlanjut dalam setiap bulannya, dan tidak mendapatkan aral dan rintangan, agar kita tercatat sebagai “man salak thoriqan fi thalabil ‘ilmi sahhalallhu thoriqan ilal jannah,” (barang siapa yang melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah swt akan memudahkan jalan ke surga). Wallahu A’lam! 

Multi-Page

Tinggalkan Balasan