“Wigati”, Suara Hati Seorang Santri

4,248 kali dibaca

Judul Buku      : Wigati; Lintang Manik Woro

Pengarang       : Khilma Anis

Advertisements

Penerbit           : Telaga Aksara

Tahun Terbit    : September, 2019

Ketebalan        : 276 halaman

 

Setelah kesuksesan Hati Suhita yang merebut hati ratusan ribu pembaca dan menjadi salah satu novel yang dianggap memberikan sumbangsih besar bagi genre sastra pesantren dewasa ini, beberapa pembaca Hati Suhita pun mulai penasaran dengan novel-novel lain yang ditulis Khilma Anis, salah satunya Wigati. Berbeda dengan Hati Suhita yang ceritanya lebih nge-pop dan berfokus di dalam urusan rumah tangga pasangan Gus dan Ning yang baru menikah, Wigati justru berfokus di kehidupan santri putri sebuah pesantren.

Di tengah kemunculan novel-novel pesantren yang nge-pop banget akhir-akhir ini dengan menarasikan suara (yang mohon maaf) sedikit elitis: Gus dan Ning dari pesantren besar, tampang rupawan bak artis terkenal, pinter bisnis, alim, cerdas, dan super kaya raya sehingga membuat pembaca termehek-mehek baper membayangkan dirinya ada di posisi tokoh fiksi tersebut, Wigati seperti menjadi oase yang begitu melegakan. Ia dinarasikan oleh suara santri biasa, yang di dalam novel Wigati ini direpresentasikan oleh Lintang Manik Woro; santri yang berjibaku dengan kehidupan sehari-hari di pesantren yang begitu sederhana. Menimba air dan minum air sumur tanpa dimasak, ngaji bareng-bareng santri lain ke Romo Kiai, mencuci, memasak di dapur yang becek, ditakzir saat membuat kesalahan dan lain sebagainya. Manik juga digambarkan sebagai seorang santri pada umumnya, yang tidak pintar-pintar banget, terbata menghafal nadhom alfiyah, namun baik hati dan sangat setia kawan.

Yang membuat novel Wigati begitu memesona adalah kepiawaian penulis mengisahkan persahabatan dan cinta dengan latar pesantren yang berkelindan dengan persoalan keris dan falsafah Jawa. Manik, yang menjadi tokoh aku dalam novel tersebut bersahabat dengan Wigati, santri putri yang pendiam dan cukup aneh di pondok karena terlihat akrab dengan hal-hal mistis. Karena kedekatan itulah, ia mau tidak mau ikut terjerumus dalam pusaran konflik batin Wigati dengan masa lalunya, tentang teka-teki siapa sesungguhnya ayah kandung Wigati yang dibenci Wigati setengah mati karena menelantarkannya sejak masih dalam kandungan ibunya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan