Ulama Qiraat Kontemporer: Kiai Ahsin Sakho Muhammad

1,560 kali dibaca

Salah satu ulama qiraat sab’ah di era ini yang kompatibel, khususnya di Indonesia, adalah KH Dr Ahsin Sakho Muhammad. Bisa dibilang, Kiai Ahsin adalah salah satu promotor kajian qiraat sab’ah dengan khas kontemporer di Indonesia.

Saat ini, Kiai Ahsin menjadi salah satu figur kiblat kajian qur’an, khususnya qiraat sab’ah. Selain itu, Kiai Ahsin juga sebagai pengajar akademik yang produktif, baik di pesantren maupun di perguruan tinggi.

Advertisements

Meskipun tidak bisa dimungkiri, keahlianya yang kompatibel hari ini adalah buah dari pengembaraan dan belajar yang panjang. Kiai Ahsin yang berdarah asli Cirebon ini juga menjadi jembatan bagi ‘pecinta Al-Quran yang memiliki kesusahan dalam mendalami ulumul quran dengan disiplin ilmu bahasa Arab. Untuk itu, Kiai Ahsin menulis berbagai buku berbahasa Indonesia dengan tema Al-Quran dan Ulumul Quran.

Barangkali, kecerdasanya (kealiman) Kiai Ahsin juga karena faktor gen, mengingat kedua orang tua dan kakek-kakeknya adalah juga orang alim, yang memiliki atensi dan kecintaan luar biasa pada Al-Quran dan ilmu agama. Hari ini, jika tidak berlebihan, Kiai Ahsin menjadi salah satu garda terdepan dalam menjaga tradisi ngaji-kajian qiraat sab’ah, tentunya dengan sanad yang mutawattir hingga Nabi Muhammad saw.

Rihlah Tholabul Ilmi

Nama lengkapnya adalah Ahsin Sakho Muhammad. Kiai Ahsin dilahirkan pada 21 Febuari 1956 di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat . Kiai Ahsin terlahir dari pasangan KH Muhammad dan Nyai Umi Salamah, yang kakek dari pihak ibunya, KH Syathori, adalah pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid, Arjowinangun.

Pakar qiraat yang berkepribdaian tenang dan santun ini sedari kecil sudah menunjukkan kepintarannya di bidang Al-Quran. Saat masih belia (belum lulus SD), misalnya, Ahsin kecil sudah hafal 3 juz terakhir Al-Quran.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan