TETES EMBUN SABANA

839 kali dibaca

JANTUNG LAILATUL QADAR

Ganjil terbilang luahan rasa padaNya
Resah menanti setitik cahaya
Penawar gundah nan hakiki
Tiada semudah hirup udara menyelimuti bumi

Advertisements

Pijar jantung Lailatul Qadar
Khusyuk mahar ibadah untuk ditukar
Belum mampu menjadi jaminan dapat bonus tertawar
Tasbihkan lafaz rindu ikhtiar

Suci hati, suci pandangan
Harapkan kepastian
Yang terpilih insan paling istimewa
Meneguk bahagia secawan ridhaNya

Sempurnakan rasa cinta padaNya
Sang Pemilik jiwa serta semesta
Fillah hati selami makna Dia Yang Maha segala
Serahkan untuk beriman hanya padaNya

 

KERETA MEWAH

Peron stasiun kematian
Mengais tiket khusnul khatimah
Kenakan kafan hingga tujuan
Kereta keranda jurusan mampukah

Roda manusia mengantar akhir pembaringan
Peraduan istana liang lahat
Pekat kalam menelan jasad
Raga terbujur kaku tiada lagi bisa meminta

Hening dalam baka
Lisan tanpa kata untuk bersaksi
Kaki tangan menangisi nyatanya iman belum mencukupi
Sia-sia sesal hadir akhir menutup usia

 

GERSANG DAN TETES EMBUN

Sabana sukma terkemas kemarau
Gersang tiada oase berngarai
Saat badai kesakitan menerpa sukmaku
Istighfar terlafaz antara pucat pasi

Menyerah untuk kalah putuskan harapan
Aku rasa bukan pilihan tepat
Hamparan, serpihan…
Tanya di atas garis yang kurang tepat

Bagai dua sisi mata badik
Tajam tanya seribu keluh
Bijakkah insan-Mu lancang menguak
Rahasia waskita tafsir ruh

Sedang jelas nyata takdir tertulis
Ayat cinta-Mu anugrah nurbuat
Dalam tadah tangan kerendahan lugas
Peran terbagi skenario-Nya hebat

Gersang dan setetes embun

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan