TAMAN RINDU

571 kali dibaca

TAMAN RINDU

Di kerut-kerut wajahmu,
Kulihat taman rindu merimba.
Buah-buahnya jatuh,
mengempas mata-mata sendu

Advertisements

Di jalan setapak pada garis tanganmu,
Mimpi-mimpiku berteduh.
Mengudara tiap waktu
Oleh kedua lenganmu

Malang, 2021.

LORONG RUMAH

Ke dalam lorong itu,
sunyi membaringkan hatimu
yang sesak oleh keluh kesah
Jalan sempit teraba,
tempatmu menyeberangkan semua pengertian
Panjang talinya
mempertemukan lapang

Kau pupuk biji hikayat
Dari sepasang rembulan
Untuk merawat patahmu
Dan kau meraut luka
Jadi satu mata pena
Di mana kakimu menuju
pada segala sesuatu

Malang, 2021

KAPAN PULANG

Hari itu di pagi yang jernih,
kurelakan kau pergi,
meski udara berdarah,
dan napasku dipenuhi tanya.

Separo hatiku berlari,
Menjemput lapang di riuhnya kota ini.
Di bawah atap kamarku,
Bertebaran kenang,
yang harus kujahit sendiri.

Malam yang panjang,
pagi yang terbentang.
Kuterus menghitung
Perayaan temu
dan mengulang tanya
“Kapan Pulang?”

Malang, 2022.

SELEMBAR PIKIRAN

Manusia memahat
Jaring-jaring waktu
di selembar pikirannya.
Tak ada tanda koma,
Melainkan bayang
resah dan ingin.
Yang terus berdetak bisu,
menyebrangi puluh detik,
Hingga bertanya
“sedang apa?”

Malang, 2022.

ilustrasi: srihadi sudarsono, balinese women.

Tinggalkan Balasan