Sementara miliaran rintik air—dari ketinggian dua belas ribu dua puluh lima meter—tampak riang meluncur ke bumi sembari tanpa henti menyenandungkan pujian ke hadirat Gusti Allah…
View More HujanTag: cerpen santri
Wakaf Mbah Mardi
“Jatah tiga ingkung biar saya saja yang bawa. Jatah beras untuk nasi biar saya juga yang mencukupi,” tukas Mbah Mardi ketika rapat persiapan pengajian di…
View More Wakaf Mbah MardiWajah-wajah di Persimpangan Jalan
Lelaki itu terus saja meliuk-liukkan badannya yang ramping pada setiap mobil yang berhenti. Suara sound portabel yang dibawanya cukup membuat gemuruh pada sore yang dipenuhi…
View More Wajah-wajah di Persimpangan JalanPencarian Mbok Surti
Mbok Surti kebingungan hendak menaiki bus kota. Baru pertama kali, perempuan yang sudah senja itu memaksakan diri untuk pergi ke kota, mencari anaknya. Mamad, anak…
View More Pencarian Mbok SurtiMurid Baru
“Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru dari Papua.” Penjelasan Pak Karim itu sontak membuat kelas sebelas IPA gaduh. Baru kali ini sekolah ini kedatangan…
View More Murid BaruMutiara dalam Timbunan Sampah
“Pak Dar sudah sarapan?” “Belum, Bu Niar.” “Hari ini saya masak lumayan banyak. Saya bawakan untuk Pak Dar sarapan pagi ya?” “Mohon maaf Bu, saya…
View More Mutiara dalam Timbunan SampahMisteri di Kota Sunyi
Akhirnya kakiku menapak kota sunyi ini. Jalan raya meliuk, membelah banjar ratusan bangunan tua yang membisu. Tak ada satu kendaraan pun yang lewat di jalanan,…
View More Misteri di Kota SunyiKertas Lusuh dari Mamak
Malam kali ini terasa sangat berbeda dari malam-malam sebelumnya. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan. Sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin,…
View More Kertas Lusuh dari MamakAyah Seekor Kucing Hitam
Tiga gambar kucing dengan bingkai pigura kayu jati melekat di dinding. Jika diamati terus-menerus, seperti gambar puluhan tahun lalu. Tentu, sudah ada sebelum aku membuka…
View More Ayah Seekor Kucing HitamDua Sisi
Ruangan luas dengan meja besar di tengah itu terasa menegangkan. Pendingin ruangan tak membuat peluh di dahi menjadi surut. “Ah, sialan! Kenapa aku kalah lagi?”…
View More Dua Sisi