SEMANGKUK SENYUM IBU

491 kali dibaca

GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Dengan rimbun pohon pinus
Tersemat tawa siang di perkebunan
Segala harapan mengembang
Ketika embun pagi jatuh dalam kenang

Advertisements

Di sekitar, kegembiraan tumpah
menguruti jejak langkah
Kata desus yang kudengar
Selayaknya permainan kisah
Antara perjalanan matahari di tengah sawah
Kebisuan gunung putri menguraikan kisah
anak Jaka Muda

Sangkuriang,
Kala cinta luluh di telapak kaki Dayang Sumbi
Pemilik kecantikan para Dewi
Sangkuriang,
Tengah menahan gelegak cinta terlarang
Tertunduh sengatan rindu, bercelaru

Setelah pengembaran ia tempuh
antara sunyi dan bisu
Sekelumit perjalanan malam
Demi kekasih hati yang ia perjuangkan

Persyaratan cinta pun diajukan
Terangkum senyum di antara penyesalan
Hari pun berganti
Usia senja tak jua menghampiri

Mimpi-mimpi yang dipertahankan
Menjadi kobaran api tak kujung padam
Sebab cinta yang merasuki jiwa
Menjadi lipatan luka tanpa jeda

Hati yang telanjur luluh
Melahirkan muslihat sang Dewi
Perahu yang hendak berdayung pada penantian
Tak lebih luapan amarah yang menggunung
Sangkuriang tenggelam pada amuk penyesalan

Sumenep, 2019.

MAJANG*

Ayahku menebar jala
Di keringatnya tumbuh serumpun harap
Ikan-ikan dan keluh kesah angin selatan
Setiap ombak menjadi teman ayah
Dalam tiap percakapan matahari
Menyusui hari-hari

“Ollè ollang paraona alajârâ
Ollè ollang alajârâ ka Madhurâ”

Berkali-kali ombak mengurung tubuhnya
Ayah tetap tabah menebar cinta
Nyalakan setiap kehendak disudut pandangnya
Merebut segala ingin
Pada harap yang dikawini angin

“Ngapotè wa’ lajârrâ ètangngalè

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan