SECANGKIR KOPI MENYAMBUT JULI

535 kali dibaca

SECANGKIR KOPI MENYAMBUT JULI

Juni yang berkaru, mengais-ngais harapan; kerap dipaksa bisu.

Advertisements

Almanak (bulan) usang terganti dengan seabrek pertanyaan seputar eksistensi di tengah gempuran isu yang sarat ambigu.

Barangkali, pergantian bulan memang tak se-sakral momen tahun baru.

I. Juli; Isu

Secangkir kopi dihidangkan oleh pramusaji (yang) buru-buru pergi melihat pelanggannya dengan manik mata lebih pekat dari kopi sepat yang baru saja dibuat oleh barista kebanggaan kedai itu.

Sementara barista kebingungan, si empunya manik mata pekat hanya tersenyum sumbang.

Konon, kedai itu adalah yang terbaik di Ibu kota. Kopinya pekat; khas campuran pahit manis kehidupan.

Ini bulan baru; Juli di hari pertama. Sayangnya, ia–si empunya manik mata pekat–tertipu oleh isu betapa dahsyat kedai ini memanggil rindu bagi mereka yang kehilangannya. Nyatanya, hingga kopi itu habis tak ada rindu yang sanggup ia rasakan. Masih se hampa saat pertama kali masuk ke kedai ini.

II. Juli; Eksistensi

Dari jauh, si pramusaji menatap nanar pada pelanggannya yang gagal menemukan rindu di kedai ini. Betapa sepat kopinya tak sanggup menjernihkan tatap lelaki jangkung; si pelanggan yang tadi tersenyum sumbang.

Harusnya ini jadi awal hari yang baik untuk setiap orang. Dengan menggandeng rindu, tiap tatap akan dengan jernih melihat pantulan eksistensinya. Sayangnya, ternyata secangkir kopi di kedai itu kini gagal menjernihkan tatap salah seorang pelanggannya. Pramusaji kecewa, tapi barista tampak jauh lebih terluka.

III. Juli; Harapan

Doa-doa, semoga sanggup mengembalikan rindunya yang dirampas ambisi semu. Menyedihkan. Ia kehilangan kemanusiaannya. Tanpa sadar; ditukar dengan obsesinya yang tamak. Barangkali, sedang ia coba memanggil kembali rindu-rindunya. Tapi akan sukar; tatapnya sungguh pekat. Sekali lagi, semoga doa-doa sanggup menjernihkannya. Biarlah ia tabung dulu harapan-harapan itu. Suatu saat, semesta semoga berbaik hati mengembalikan kemanusiaan dan nuraninya.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan