Santri dan Kontroversi Karikatur Nabi

935 kali dibaca

Penerbitan kembali karikatur Nabi Muhammad di Majalah Charlie Hebdo yang berkedudukan di Prancis menyulut kemarahan masyarakat Islam dunia. Dalam tradisi Islam, memvisualisasi sosok Nabi adalah perbuatan yang dilarang. Mereka tidak mengambil pelajaran terhadap tragedi sebelumnya yang memakan banyak korban atas penghinaan ini. Meskipun berlindung di balik kebebasan berekspresi, karena hal ini sebagai implikasi dari sebuah nilai religi, maka perbuatan Charlei Hebdo tetap dinilai bodoh dan menyesatkan.

Sebagai seorang santri, kita perlu memberikan wacana atas gagasan yang tidak biasa untuk meluruskan persoalan dan diarahkan agar tragedi ini tidak terulang kembali. Sebab, tidak saja menimbulkan banyak korban, demonstrasi di mana-mana, ataupun saling curiga, tetapi perbuatan majalah satir ini telah menimbulkan gejolak dan ketegangan dunia.

Advertisements

Sebagai santri kita punya kapasitas untuk menelaah sekaligus membahas masalah ini, karena dunia pesantren dari awal sudah paham bahwa melukis (wajah) Nabi termasuk perbuatan yang melanggar ajaran Islam, dan itu diharamkan. Dengan demikian, melukis wajah Nabi sama halnya menghina simbol suatu agama yang harus dihindari.

Satir Charlie Hebdo

Charlie Hebdo adalah majalah mingguan satir yang terbit Prancis yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dan viral di sosial media. Pemicunya adalah pemuatan karikatur Nabi Muhammad. Inilah yang dianggap menghina umat Islam. Namun, pihak Charlie Hebdo menyebutnya sebagai  kebebasan berpendapat atau berekapresi. Tentu saja hal ini menuai protes dari berbagai pihak. Sebagai seorang santri, saya dan juga teman-teman santri lainnya, tentu tidak menerima alasan kebebasan berpendapat atau berekapresi dijadikan tameng.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan