SAJAK BENDERAKU

1,424 kali dibaca

SELAMAT ULANG TAHUN DUNIASANTRI

Tidak terasa contrengan almanak berwarna merah
Permohonan doa selalu kuberpasrah
Mengiringi langkah awal lahir tiba
Kini duniasantri berkepala tiga

Advertisements

Sejauh mata memandang menelusuri lautan
Di situlah juga engkau bersemayam
Memberikan oase bagi literasi yang kekeringan
Bangkit kembali dengan segudang keberkahan
Merajuk pena berhamburan
Menjadi catatan abadi sepanjang zaman
Mengalir hingga jadi nenek moyang

SELAMAT DATANG AGUSTUS

Sudah tujuh puluh tujuh cerita digelar
Dalam panggung Nusantara pertunjukan
Berganti musim sudah dilalui
Hingga kemarau hampir mati
Padi ilalang mulai redup
Petani mengadu hingga suntuk

Namun negeri ini belum abadi
Menebar cinta kesejahteraan murni
Hanya berbaiat cerita fiksi
Belum selesai sudah berhenti

Kini nyanyian puisi ingin kudendangkan
Lewat bait berupa syiiran
Bernapas perjuangan berbaju perayaan
Agar aku abadi sepanjang zaman
Mengikuti jejak pahlawan

SAJAK BENDERAKU

Sudah hampir seabad berkelana
Menapaki pemimpin tak kunjung sirna
Nama Garuda selalu berada
Terpampang abadi melukis dada

Mungkinkah bendera telah purna
Setelah sekian lama mengibari semesta

Ataukah tetap Bestari bersama raga
Meski makna hampir sirna
Hanya bermodal identitas merdeka
Rakyat susah kepala berjaya

Tidak itu hanya sebatas guyonan
Tinta tidak ada di lapangan
Sebab alur jalan sesuai keinginan
Hanya jalan banyak berlubang

Tanah air Beta, 2022.

ilustrasi: pinterest, rhendy hostta.

Tinggalkan Balasan