RINDU YANG BISU

2,142 kali dibaca

RINDU YANG BISU

Rintih dan jerit menjadi semakin pasti
Terdengar menyayat tetapi juga merdu mesra
Samar-samar suara itu aku cecap

Advertisements

Ada gelora yang seakan menuntut tuk segera temui puncaknya
Bukan serpihan kefanaan ini yang aku damba
Oh… andai Kau mau menilik tepian kalbuku
Gelisah ini semakin  menjadi-jadi

Masih sajakah Engkau menutup mata-Mu
Aku tak menuntut apapun dari-Mu
Akupun tak akan pernah membiarkan lidahku
Memuntahkan kata yang membuat-Mu mengira jika aku meminta-Mu

Aku akan tetap menjaga kebisuan ini
Aku tahu Engkau pasti menjawabku

Kesugihan, Desember 2020

MATA ITU

Aku ingat betul mata itu
Ada pendar-pendar di sekelilingya
Bukan hanya itu, renda-renda juga tampak melingkar
Indah memeluk bulatan itu

Sungguh, mata itu
Aku ingat betul cahayanya
Seolah ada iringan kata-kata
Ketika kutatap bulatan itu

Ah,tapi apa benar mata itu
Mungkin hanya ilusi rasaku

Dan memang ketika aku terbangun dari lelapku
Memang benar semata
Kalau semua itu bias kesepianku

Mata itu
Kini dia hanya semakin menebalkan kecewaku
Juga hampaku

AKU LUPA

Kau tahu jika aku sangat pelupa
Apalagi kalau bahagia sedang memenuhi
Seluruh ruang dada
Aku lupa kalau Kau yang menitip kebahagiaan itu

Saat sakit tertusuk duri dunia
Baru aku sadar
Kalau benar Kau ada

Aku lupa jika aku memang sangat pelupa
Maafkan aku ya
Aku lupa ucapkan maafku yang melupakan-Mu.

Gandrungmangu, November 2020

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan