Mulai hari ini, Senin (8/3/2021) hingga Rabu, sedikitnya 5.044 santri mengikuti Ujian Akhir Berstandar Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1442H/2021H yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag). Sebanyak 5.044 santri tersebut merupakan santri yang mengikuti Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di berbagai pondok pesantren.
Menurut Direktur PD Pontren Kemenag Waryono Abdul Ghafur, penyelenggaraan Imtihan Wathani merupakan amanah dari Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren.
Penyelenggaraan Imtihan Wathoni ini merupakan langkah Kmenag untuk mengukur capaian kompetensi santri dan standar penguasaan kurikulum yang berbasis kitab kuning yang mengacu pada Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum untuk Pondok Pesantren.
Untuk tahun ini, Kemenag menggelar Imtihan Wathani untuk dua jenjang PDF, yaitu PDF Wustha atau setingkat jenjang Madrasah Tsanawiyah dan PDF Ulya atau setingkat jenjang Madrasah Aliyah. Peserta ujian akhir nasional yang dari PDF Wustha sebanyak 2.889 santri dari 30 lembaga dan yang dari PDF Ulya diikuti 2.155 santri dari 47 lembaga.
Jadi, total ada 5.044 santri dari 77 lembaga Pendidikan Diniyah Formal di 13 provinsi yang saat ini mengikuti Imtihan Wathani 1442H. Adapun, mata pelajaran yang diujikan meliputi Tafsir, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Hadita, Ilmu Hadis, Nahu, Saraf, serta Fikih, dan Ushul Fikih.
“Tahun ini, Imtihan Wathani sebagian sudah dilakukan dengan computer based test atau CBT. Ujian model ini akan diikuti 881 santri. Sisanya, 4.163 santri, mengikuti ujian paper based test atau PBT,” demikian keterangan Waryono Abdul Ghafur kepada pers, Minggu (7/3/2021).