Refleksi Diri: Pemberani dan Pecundang

4,521 kali dibaca

Para pemberani tak pernah takut dikucilkan, dicacimaki, dan difitnah. Tak pernah khawatir kehilangan jabatan, popularitas, dan kehormatan di hadapan massa dan penguasa. Pemberani tak pernah gentar dengan tekanan massa dan berbagai hambatan yang menyulitkan. Dia berani melawan arus kekuasaan dan kehendak massa demi kebenaran yang diyakini, meskipun sendirian. Sang pemberani tidak pernah sepi dalam kesendirian karena selalu ditemani keyakinan. Tidak merasa terhina meski terbuang, karena dia tak membutuhkan penghormatan.

Para pemberani juga tidak hanyut dalam kerumunan massa dan gelombang popularitas. Karena, hati dan jiwanya kokoh tertaut pada keyakinan dan kearifan. Dia tak pernah menggunakan massa untuk menutupi segala kekurangan dan kelemahannya. Tak pernah mengatasnamakan kebenaran untuk memenuhi kepentingannya. Mereka berani sepi dalam keramaian dan ramai dalam kesepian.

Advertisements

Pecundang dan pengecut selamanya akan selalu berada di balik klaim-klaim kebenaran mayoritas. Hanyut dan larut dalam arus deras kekuasaan dan kekuatan massa karena takut kehilangan popularits dan jabatan. Hidupnya selalu berada di tengah gerombolan dan kerumunan agar kelihatan hebat. Tak mau sendiri dan menyepi, karena takut tidak dilihat dan dikenal. Dalam sepi tak ada sanjungan umat padanya. Senangnya bertabur popularitas dan pujian yang menghanyutkan. Tidak jarang para pengecut tega berkhianat demi mempertahankan semua itu.

Demikian sejarah mengajarkan kita. Hampir semua pemberani nasibnya terlunta-lunta. Hidupnya penuh caci maki dan fitnah. Mereka rela dirinya dihujat dan dihinakan umat yang dididik dan dibelanya. Tapi menjadi mulia ketika mereka telah tiada. Dialah para Nabi, wali, ulama, dan pejuang.

Sedangkan, para pecundang dan penakut akan dilupakan bahkan dihinakan ketika telah tiada. Segala popularitas, kemewahan, dan jabatan yang dibanggakan saat masih hidup menjadi sirna dan sia-sia. Inilah ayat-ayat kehidupan. Banyak juga di antara mereka yang hancur dan dihinakan saat masih di dunia.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan