Pesantren dan Relasi Sosialnya

1,024 kali dibaca

Sembari membasuh wajah dengan khidmatnya, para santri yang sedang wudhu menuju musala untuk sembahyang berjamaah. Mereka juga melantunkan doa-doa agar dijauhkan dari wabah yang sampai detik ini masih menyelimuti kita. Baik di dunia nyata maupun dunia sosmed dan beranda-berandanya.

KH Achmad Fachrurrazi Karim

Siang itu, Pondok Pesantren Baitul Karim Gondanglegi, Malang, Jawa Timur sedang mengadakan munajat bersama. Tak hanya para santri dan alumni pesantren, acara ini juga diikuti oleh masyarakat sekitar. Doa bersama ini dipimpin langsung oleh Romo Kiai Haji Achmad Fachrurrazi Karim. Tujuannya jelas, ngalem dan minta tolong kepada Allah. Membangun hubungan horizontal dan vertikal.

Advertisements

Kondisi sosial hari ini memang tidak lepas dari ragam permasalahan yang hulunya adalah pandemic Covid-19. Di mana berbagai sektor penunjang kehidupan seakan-akan lumpuh geraknya.

Di sekitar Baitul Karim, misalnya, ada sebuah koperasi (KUD) yang benar-benar dikelola oleh masyarakat sebagai bentuk lumbung pangan. Namun, karena kondisi pandemi seperti saat ini, beberapa program dan prosesnya seperti melemah. Walaupun tidak benar-benar lumpuh.

Akhirnya, masyarakat berbondong-bondong untuk membuat gerakan “Uang Syukur”, yang mana dari kembalian hasil belanja atau beli rokok, lalu dititipkan di lumbung pangan tersebut. Pusat kontrolnya adalah pesantren. Mengapa? Karena setiap seminggu sekali di masa pandemi ini, berbondong-bondong masyarakat dan santri untuk berkumpul bersama dan membaca Burdah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

7 Replies to “Pesantren dan Relasi Sosialnya”

Tinggalkan Balasan