Perempuan, Seni, dan Pesantren

2,092 kali dibaca

Kesenian tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kesenian tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi rasa keindahan, tapi juga sekaligus sebagai media ekspresi kreativitas manusia. Kesenian tidak mengenal jenis kelamin, karena ukuran setiap kesenian adalah karya yang memiliki dimensi estetik. Apa pun jenis kelamin seseorang, kalau dia bisa menghasilkan suatu karya atau berada dalam karya yang berdimensi estetik, maka sebenarnya dia berada dalam lingkup seni.

Berbicara mengenai perempuan dalam seni, bisa dibagi dalam tiga posisi: sebagai obyek, subyek (kreator), dan pelaku seni. Posisi pertama perempuan berposisi sebagai sumber inspirasi, model, atau hasil dari suatu karya seni. Tidak peduli karya seni tersebut hasil kreasi lelaki atau perempuan. Sedangkan, pada perspektif kedua, perempuan diposisikan sebagai kreator atau pelaku yang menghasilkan karya seni.

Advertisements

Pada posisi pertama, kita bisa melihat berbagai sosok dan karakter perempuan dalam berbagai karya seni. Dalam dunia sastra, kita bisa melihat sosok Nyai Ontosoroh dalam novel tetralogi Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca), Ronggeng Dukuh Paruk dalam novel karya Ahmad Tohari, Novel Pronocitro karya Romo Mangun Wijaya, dan sebagainya.

Dalam dunia tari, kita bisa melihat sosok Dewi Shinta dalam sendratari epos Ramayana. Dalam dunia lukis kita bisa melihat lukisan perempuan bermata putih karya Jehan, Monalisa karya Leonardo da Vinci. Dalam seni musik, kita bisa melihat sosok Camelia dalam lagu Ebiet G Ade dan sebagainya.

Pada semua karya seni ini, perempuan menjadi obyek atau cermin dari imajinasi kreatif para seniman. Keberadaan perempuan dalam dunia seni di sini bersifat pasif. Karena sifatnya yang pasif, maka posisi perempuan dalam dunia seni menjadi dependen (tidak mandiri). Dalam perspektif ini, keberadaan perempuan dalam seni sangat tergantung pada sang kreator seni. Mau dibuat positif atau negatif, penting atau tidak penting, baik atau buruk, semua tergantung pada sang kreator.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan