Pengasuh Muda Pesantren Gelar Silaturahmi

Beberapa pengasuh muda pesantren dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menggelar silaturahmi bertajuk “Janten Rahayu” pada Ahad (27/7/2025) di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan.

Acara ini diinisiasi komunitas Arus Informasi Nusantara (AISNU), Jabar Muda, Jam’iyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighah JP3M, Gawagis, dan Nawaning Nusantara.

Advertisements

Mnurut Koordinator AISNU, Ulinnuha Lazulfaa, silaturahmi ini memiliki tujuan utama untuk menguatkan jejaring antarputra-putri kiai dan ulama muda lintas daerah.

“Harapan kami adalah menguatkan silaturahmi putra-putri kiai dan ulama yang ada di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Karena, hanya dengan silaturahmi akan memunculkan gagasan-gagasan demi terciptanya kemajuan pesantren di daerah tersebut,” jawabnya saat di wawancarai.

Ulinnuha menekankan bahwa pertemuan ini juga menjadi momentum strategis bagi para pemuda yang rata-rata merupakan calon pengasuh pesantren di masa depan.

“Dengan adanya silaturahmi ini, ke depan visi dan misi kemajuan pesantren di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten diharapkan dapat segera terwujud. Sebab, sebagian besar anggota yang hadir merupakan para pemuda pemilik pesantren yang kelak akan menjadi pengasuh,” harapnya.

“Maka sudah sewajarnya, sebagai generasi penerus pesantren, mereka memiliki pandangan-pandangan baru terkait pengelolaan pesantren dan terbuka untuk bertukar pikiran dengan para masyaikh lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tsaqafah KH Said Aqil Siradj mengajak peserta untuk menyadari tantangan besar di era revolusi industri 4.0, terutama dengan berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI) yang berpotensi membawa fitnah dan kekacauan informasi.

“Ketahuilah, sadarlah, kita sedang berada di tengah-tengah tsunami mihnah dan fitnah, ujian dan cobaan luar biasa. Gus Dur, Pak Nurcholish Madjid, alhamdulillah sudah wafat, mereka tidak mengalami zaman seperti ini. Saya yang mengalami, dan kalian nanti akan menghadapi tantangan yang lebih berat lagi,” ungkap Kiai Said.

Dalam menghadapi fenomena ini, Kiai Said mengingatkan santri untuk tidak hanya mengandalkan khazanah keilmuan tradisional semata, tapi juga harus mampu mengaktualisasikannya.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan