Pembelajaran Jarak Jauh ala MTs Hidayatun Najah Tuban

2,829 kali dibaca

Merebaknya virus Covid-19 di Indonesia menyebabkan hampir seluruh pesantren memulangkan sementara santri-santrinya yang bermukim. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pesantren Hidayatun Najah Tuban.

Pesantren yang terletak sekitar 4 kilometer dari pusat Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ini telah memulangkan para santri sejak Rabu (18/03/2020). Meski demikian, para santri tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing dengan bimbingan para ustadz dan ustadzah serta orang tua.

Advertisements

Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan setiap hari aktif dengan dua mata pelajaran yang dibagi dalam dua jam pelajaran, yakni pukul 08.30-10.00 dan 10.15-11.15 WIB. Pembelajaran daring ini menggunakan metode, media, dan teknik yang bervariasi, seperti forum diskusi, tanya jawab, menyimak video, menyimak audio, membuat mindmapping, kuis, buku elektronik, dan lain-lain sesuai ketentuan pengampu mata pelajaran masing-masing.

Semua pembelajaran cukup dengan memanfaatkan grup Whatsapp yang dapat diakses semua santri. Penambahan aplikasi tidak diterapkan sebab hal tersebut dapat memberatkan kapasitas handphone. Hasil evaluasi pembelajaran kemudian dikumpulkan sesuai kesepakatan kelas.

Para santri juga masih memiliki kewajiban untuk setoran hafalan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengirim pesan suara atau panggilan video kepada ustadz atau ustadzah pembimbing. Demikian pula kelompok pembelajaran al-Quran, tidak lepas dari rangkaian pembelajaran jarak jauh ini.

Masing-masing wali kelas juga melakukan pemantauan terhadap kegiatan ibadah para santri. Santri diwajibkan melengkapi Google Form yang berisi daftar ibadah, seperti sholat maktubah, sholat sunnah, dzikir, tilawah al-Quran, puasa, shodaqoh, hingga membantu orang tua. Setiap hari dokumen tersebut akan diperiksa oleh wali kelas masing-masing.

Pada tiap akhir pembelajaran, santri juga selalu diingatkan untuk menjaga kesehatan dengan makan, tidur, dan olahraga teratur, serta menjaga kebersihan dan tidak keluar dari rumah. Para ustadz dan ustadzah juga sudah mulai bekerja dari rumah kecuali guru piket, diharapkan para guru piket ini juga dapat menjaga diri dan kesehatan.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan