Pembawa Kebahagiaan

1,169 kali dibaca

Sandik bersyukur di masa menginjak dewasa ini ia menemukan banyak kebahagiaan. Ia tak pernah menyesal punya kenangan buruk, telantar beberapa bulan di sebuah pasar. Karena, berkat masa sulit itu, ia bisa menemukan jalan untuk menghargai sebuah kehidupan serta menemukan keluarga-keluarga yang sangat menyayanginya.

*

Advertisements

“Nanti waktu di pasar jangan jauh-jauh dariku,” perintah ini berkali-kali terucap dari mulut Toyo. Sementara Sandik mengangguk setelah mendengar perintah kakaknya itu.

“Kamu ngantuk, San?” Mendengar pertanyaan kakaknya, Sandik hanya menggeleng.

“Kalau kamu ngantuk sebaiknya pulang, tunggu saja di rumah bersama Tari. Kamu ingin apa? Nanti aku bawakan.”

“Aku ingin ikut kakak.”

Walaupun mengantuk, Sandik ingin mengikuti Toyo ke Pasar Sukomoro. Ia ingin membantu kakaknya memungut sayur yang tercecer dari mobil bak. Ia berharap dengan membantu kakaknya, akan mendapatkan uang untuk membeli gulali.

“Kamu duduk di sini dulu, jangan ke mana-mana! Aku mau mencari kresek dulu untuk wadah sayur.”

“Iya,” jawab Sandik.

Karena sangat mengantuk, Sandik merebahkan tubuhnya di lincak yang ia duduki. Tak lama berselang, Toyo datang.

“San… San…”

Toyo mendudukkan Sandik sambil menggoyangkan badannya. Karena Sandik sangat lelap, ia tak mampu membuka matanya.

“Buka matamu, San!”

“Heem…” jawab Sandik tanpa membuka matanya.

“Kamu jangan ke mana-mana. Tunggu aku sampai datang.”

“Heem…”

Terlihat mobil bak pengangkut sayur mulai berdatangan, Toyo bergegas mendatanginya. Ia meninggalkan Sandik yang tertidur di lincak depan warung kopi. Beberapa menit kemudian, pemilik warung datang.

“Woi, bangun! Warung sebentar lagi buka. Kamu cari tempat lain sana!”

Merasa tak digubris, si pemilik warung akhirnya menciprati Sandik dengan dengan air. Semakin tidak digubris, semakin banyak air yang dicipratkan kepada Sandik. Karena semakin basah, akhirnya Sandik terbangun. Dalam terkantuk-kantuk, Sandik memangil kakaknya.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan