Pandemi dan Demokrasi

716 kali dibaca

Berbicara mengenai pandemi, maka jiwa manusia dan keberlangsungan kehidupan adalah taruhannya. Penyebaran virusnya sangat mengancam, tetapi tidak ada yang tahu pasti kapan berakhirnya. Yang ada hanya spekulasi-spekulasi dari para pengamat dan ahli.

Jika menilik catatan merebaknya pandemi-pandemi sebelum Covid-19, waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada titik reda dan sepenuhnya dapat ditangkal adalah tahunan. Tentunya hal ini diikuti dengan faktor-faktor pendukung dan pelemah. Seperti vaksin untuk daya tangkal virus, tingkat kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan, atau cepat lambatnya penularan dan persebaran dari sebuah virus. Dan semua upaya-upaya induk dalam penanganan pandemi berangkat dari sebuah kebijakan negara yang diketok untuk ditaati bersama.

Advertisements

Usaha yang dilakukan oleh sebuah negara atau pemerintahan dalam menangani pandemi tentu extra ordinary. Kiranya tidak ada negara terdampak pandemi yang leha-leha. Pasti setiap negara akan berupaya semaksimal mungkin untuk menagani pandemi. Misalnya lewat regulasi, anggaran khusus penanganan pandemi, kerja sama dengan stakeholders kesehatan, maupun aksi dan kolaborasi besar lainya. Yang pada dasarnya segala upaya difokuskan untuk mengamankan kehidupan bersama, kestabilan negara, dan jalannya pemerintahan dengan segala bidangya. Karena, keberhasilan menangani pandemi tidak lain berhubungan dengan keselamatan dan keberlanjutan dari sebuah negara dan seisinya itu sendiri.

Paparan di atas setidaknya menggambarkan tidak adanya negara terdampak pandemi yang baik-baik saja. Pandemi yang “brutal” dan ganas menyerang tidak mengenal waktu, tempat, dan situasi apa. Sehingga, respons yang diberikan harus mengimbangi dan bahkan melebihi kebrutalan dari pandemi itu sendiri. Terlebih pandemi Covid-19 ini penyebaranya lebih cepat dari pandemi-pandemi sebelumnya.

Mengutip pernyataan WHO, “Penularan Covid-19 tidak ditularkan hanya melalui droplet atau titik air berisi virus dari batuk dan bersin, tetapi dapat bertahan di udara hingga 8 jam, sehingga penyebaranya juga bisa melaui kontak badan, pernapasan, dan aktivitas lainya.” Hal ini menunjukkan bahwa potensi terbesar dari seseorang dapat terinfeksi Covid-19 adalah ketika beraktivitas di luar ruangan dan berkerumun.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan