Pahala Berlipat di Bulan Syafaat

992 kali dibaca

Memasuki Bulan Ramadan merupakan kenikmatan tersendiri bagi orang-orang yang beriman. Bulan yang penuh syafaat ini dijadikan momentum untuk melakukan ibadah yang lebih intensif. Karena, di bulan ini pahala ibadah bekali lipat. Juga adanya berkah Ramadan yang menjadi motivasi tersendiri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Advertisements

Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu dijabarkan guna mendapat pengetahuan yang lebih bermakna. Hal-hal tersebut adalah sebagaimana berikut ini.

Pahala Amal yang Berlipat

Setiap perbuatan amal baik akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat.

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am : 160).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa perbuatan baik akan dibalas dengan pahala sepuluh kali lipat. Sebuah balasan pahala yang sangat memberikan keistimewaan tersendiri sehingga kita mempunyai kemauan yang lebih kuat untuk berbuat baik. Perbuatan baik tidak menghabiskan biaya yang mahal, tidak memerlukan tenaga yang lebih, hanya diperlukan keikhlasan untuk berbuat bijak sekaligus baik.

Sementara, perbuatan jahat dibalas sepadan. Melakukan satu kejahatan dibalas dengan satu hukuman. Dan mereka tidak dirugikan sedikit pun dengan hukum Tuhan yang demikian. Karena hukum Tuhan menuntut keadilan yang sebenarnya. Membawa kepada hakikat kemaslahatan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan