Nilai Kemanusiaan dalam Film Hayya 2

1,493 kali dibaca

Saya yang kebetulan masih mengabdi sebagai Jurnalis bantu di MUIDigital (website resmi Majelis Ulama Indonesia) diminta untuk menemani para Pimpinan MUI dalam suatu agenda nonton bareng (nobar) film Hayya 2: Hope, Dream and Reality (2022) pada Selasa (22/03), sebelum tayang di Cinema XXI pada tanggal 24 Maret 2022.

Nobar yang dilaksanakan di Bioskop XXI Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan merupakan undangan premier dari produser film Warna Pictures yang hanya dihadiri oleh pihak-pihak tertentu, termasuk pihak Pimpinan Kebudayaan dan Peradaban MUI Pusat, yakni Kiai Jeje Zaenuddin dan Habiburrahman el-Shirazy, dan juga beberapa aktor pemeran dalam film tersebut, seperti Dhini Aminarti dan Dimas Seto.

Advertisements

Film ini sebenarnya merupakan sekuel dari film sebelumnya, Hayya: The Power of Love yang rilis di tahun 2019. Meski film kedua agak berbeda, di mana fenomena sosial yang diangkat adalah konflik perang Israel-Palestina, isu cinta, kemanusiaan, dan moral mejadi hal primordial yang hendak disampaikan. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengulik pesan moral yang penulis tangkap setelah disuguhi dengan film bergenre humanisme dan religi itu.

Konflik Sosial dan Isu Kemanusiaan

Film ini berhasil mengeksplor isu kemanusiaan dari konflik perang yang tidak berkesudahan. Kita masih bisa menyaksikan bagaimana kemelut konflik antara Israel-Palestina yang berlangsung hingga saat ini. Inilah isu sentral yang dibawa dalam film yang disutradai oleh Jastis Arimba. Melalui sosok anak kecil bernama Hayya (Amna Shahab), film ini ingin menyuarakan nasib anak-anak Palestina yang tercabut haknya dengan paksa akibat peperangan yang tidak kunjung usang.

Kondisi fisik yang tidak aman dan kesadaran hak kemerdekaan, membawa Hayya bertekad menyeberangi lautan untuk sekadar hengkang dari tanah kelahirannya yang dipenuhi oleh arena tembakan dan ledakan. Di sinilah hal subtil yang hendak dipertontonkan kepada manusia di berbagai belahan dunia tentang kondisi kemanusiaan yang menyelimuti para penduduk, utamanya anak-anak di Palestina.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan