MENITI WAKTU

841 kali dibaca

SETELAH SEPI

Kepada Pram

Hujan jatuh
Menunggu pergimu
Menunggu sepimu

Advertisements

Menjelang keberangkatan
Sesiapa bertanya karangan bunga
Tapi untuk apa
Dan untuk siapa

Dan meniup angin basah
Melayu kembang merah

Jatuh satu
Jatuh satu

Bulir gerimis
Mengalir statis

Seekor kucing resah
Datang dari halaman sebelah
Mengendus bau tanah
Di bekas jejak sepatu merah

Ah, seandainya kata tak berjarak
Seandainya sepatu lars tak berjejak

Pada bumi manusia
Orang akan berpijak

Bertahun-tahun sudah
Bumi yang kaucipta dengan kata
Gembur oleh keringat dan darah
Subur oleh tawa dan air mata

Pada bumi yang kemudian sunyi
Setelah gugur daun-daun
Hujan jatuh menunggu pergimu
Menunggu sepimu

Mengalir jauh ke sungai kehidupan
Menyelam jauh ke lautan kata
Pada ibu dari segala peradaban
Pada ibu dari segala kemungkinan

2 Mei 2006.

MENITI WAKTU

Aku meniti waktu
menuju tanah-tanah
berbatu.

Sebab, di sanalah
kekasih
kelak kita menanam
buah rindu.

Aku mengukur jarak
menjadikannya seindah
berlarik sajak.

Sebab, di sanalah
kekasih
kelak buah rindu kita
beranak-pinak.

Tinggalkan Balasan