Buku Meniti Jalan Para Salik merupakan hasil pengajian Murobbi Ruhina, Romo KH. Masbuhin Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pengajian tersebut direkam kemudian dijadikan transkrip sehingga jadilah buku kecil yang sekarang bisa dibaca.
Salik adalah isim fail dari kata salaka, yasluku yang berarti orang yang berjalan. Ajarannya sering disebut dengan kata suluk, biasa digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mempelajari ajaran tasawuf. Ajaran yang berpangkal pada sabar, zuhud, dan laku spiritualitas yang tinggi dan asketisme. Menjauhi pencarian dan penumpukan keduniawian yang fana secara berlebihan (beranggapan bahwa harta dunia hanya biasa-biasa saja). Melakukan wirid-wirid, ibadah, dan hubungan yang khas antara murid (isim fail atau subyek dari kata arada, berarti menginginkan, mengharap, dalam konteks ilmu tasawwuf ini berarti seseorang yang mengharap akhirat semata) dan guru, adalah sebagian ciri khas para salik. Tentu artian ini masih sangat sempit.
Salik dalam buku ini merupakan sebutan bagi pecinta Allah SWT melalui jalan tasawuf. Mereka mengabdikan bukan hanya raga, namun jiwa mereka dengan penuh penghambaan. Bagi para salik, ibadah bukan hanya soal kewajiban dan pahala semata. Salik beribadah lebih karena syukur dan cinta. Dan mereka adalah orang-orang yang menikmati hidayah dengan sebenar-benarnya. Mereka juga memunyai pribadi unggul, dengan menyingkirkan jauh-jauh sifat benci, iri, dengki, kepada semua makhlukNya. Karena dengan menyintai penciptaNya, tidak mungkin membenci ciptaanNya. Cinta dan benci tak mungkin bersatu dalam hati yang benar-benar penuh cinta.
Buku ini bisa menjadi nutrisi bagi jiwa-jiwa yang kering atau haus akan ajaran tasawuf yang ada. Menjadi modal awal untuk menyelam lebih dalam ajaran tasawuf. Tentu dalam praktiknya sangat dibutuhkan yang namanya guru, mursyid, dalam laku amal keseharian yang sudah menjadi praktik dalam sehari-hari seorang guru mursyid.