Menggali Inspirasi dari Tafsir At Tabari

2,343 kali dibaca

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Thabary atau yang lebih populer disebut Ibnu Jarir At-Thabary merupakan salah satu ulama yang memiliki karya tafsir termasyhur. Di antara karya yang terkenal dari Ibnu Jarir At-Thabary diberi nama Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an. Kitab ini ditulis oleh At Thabary pada akhir abad ketiga hijriah.

Apabila ditinjau dari namanya, Ja’mi’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran memuat pendapat-pendapat ulama terdahulu terakait ilmu tafsir, yang dapat diidentifikasi dari kata ja’mi’ yang berarti kumpulan dan al-bayan yang berarti penjelasan. Maka, dalam kitab ini, Ibnu Jarir At-Thabary berusaha mengkolaborasikan pendapat-pendapat ulama terdahulu dengan pemikirannya.

Advertisements

Nama Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an karya Ibnu Jarir At-Thabary juga biasa disebut Jami’ al-Bayan ‘an Tawili Ayi al-Quran. Dalam konteks ini, antara “tafsir” dan “takwil” mempunyai arti yang sama. Namun jika ditinjau dari ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang, keduanya memiliki perbedaan.

Kata “tafsir” diartikan sebagai kegiatan menyingkap, menjelaskan, dan mengungkapkan makna logis dengan memakai rujukan tertulis. Sedangkan, kata “takwil” sendiri menggunakan metode metaforis untuk memahami ayat Al-Qur’an. Akan tetapi, pada masa At Thabary belum ada perbedaan antara kata tafsir dan takwil, sehingga menjadikan dua kata tersebut mempunyai pemaknaan yang sama.

Tafsir Tertua

Menjadi sebuah keistimewaan dari Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an adalah menjadi salah satu tafsir tertua yang masih dapat diakses secara lengkap hingga sekarang. Meskipun begitu, terdapat beberapa tafsir sebelum tafsir karya At Tabari yang menjadi rujukan di masanya. Menjadi puncak dari kajian tafsir sendiri adalah masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, di mana metode tafsir yang dipakai telah mengalami kodifikasi bersama kitab hadits.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan