Mengetuk Pintu Langit dengan Mujahadah

1,465 kali dibaca

Mujahadah merupakan suatu tradisi berupa doa dan zikir bersama, yang sering kali kita jumpai di wilayah perdesaan ataupun lingkungan pesantren. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggelar acara mujahadah, dengan tujuan agar doa dan segala maksud tujuan segera diijabah oleh Allah.

Mujahadah sendiri memiliki akar kata “jahada” yang berarti bersungguh-sungguh, bersungguh-sungguh dalam berijtihad, dalam berjuang dengan fisik ataupun pikiran, dan juga berjuang dengan batin.

Advertisements

Mujahadah dalam pemaknaan sufi berarti ikhtiar dan perjuang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada juga yang menafsirkan mujahadah berarti perjuangan melawan hawa nafsu sendiri. Sebab, nafsu bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk lebih dekat pada Tuhan.

Menurut ahli hikmah, mujahadah berarti melawan segala macam kemauan nafsu liar. Dengan demikian, mujahadah juga merupakan kelanjutan dari jihad dan ijtihad. Sebagai seorang Muslim sudah memang seharusnya menanamkan ketiga istilah tersebut dalam jiwa. Sebab, jihad tanpa disertai dengan ijtihad sama saja dengan bunh diri. Sedangkan, ijtihad tanpa mujahadah dapat berpotensi menjadi sombong dan angkuh. Mujahadah tanpa ijtihad dan jihad sama halnya beragama secara ‘’kamuflase’’.

Namun demikian, dalam mengamalkan mujahadah, kita tidak harus menabrakkan diri dengan kesibukan duniawi. Sebab, kesibukan duniawi itu dapat dimanfaatkan untuk berjihad memenuhi kebutuhan hidup. Pada setiap diri baik orang miskin maupun orang kaya, pemimpin maupun rakyat, perempuan atau laki-laki, anak-anak atau dewasa, pemuda atau orang tua, semuanya memiliki hak untuk bermujahadah.

Adapun, jenis dari mujahadah itu sendiri bersifat sangat subjektif dan mengikuti kondisi objektifnya seseorang. Akan tetapi, pada umumnya orang akan meningkatkan posisi spiritual dirinya dari hari ke hari. Alangkah meruginya bagi mereka yang tingkat keimanannya datar-datar saja dan lebih merugi lagi bagi mereka yang posisi keimanannya semakin hari semakin menurun. Berusaha dengan kesungguhan hati untuk meningkatkan keimanan dan spiritual sampai pada puncaknya itulah yang disebut sebagai mujhadah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan