Mengenal Kitab Tajwid (1): Hidāyah al-Mustafīd fī ‘Ilm at-Tajwīd

2,744 kali dibaca

Ditinjau dari aspek tata cara membaca Al-Qur’an, Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya menganut mazhab qiraat ‘Āṣim riwayat Ḥafṣ. Maklum jika lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia mengajarkan peserta didiknya membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah bacaan versi qiraat ‘Āṣim riwayat Ḥafṣ.

Karena itu, untuk mempermudah kegiatan belajar-mengajar, para ustaz berupaya mencarikan kitab-kitab tajwid yang relevan dengan kapasitas intelektual peserta didiknya. Di antara kitab-kitab tajwid yang dipilih dan digunakan sebagai bahan ajar di lembaga pendidikan Islam di Indonesia adalah kitab Hidāyah al-Mustafīd fī ‘Ilm at-Tajwīd. Berikut pengenalan terhadap kitab Hidāyah al-Mustafīd fī ‘Ilm at-Tajwīd karya Muḥammad al-Maḥmūd al-Najjār.

Advertisements

Profil al-Najjār

Hidāyah al-Mustafīd fī ‘Ilm at-Tajwīd merupakan karya dari sosok ulama yang masyhur dengan julukan Abū Rimah. Beliau tidak lain adalah Muḥammad al-Maḥmūd al-Najjār. Rekam jejak kehidupannya sukar dilacak di sejumlah literatur disiplin ilmu qiraat dan kitab-kitab ensiklopedia biografi ulama.

Namun, di luar sulitnya eksplorasi itu, telah ditemukan nama salah seorang ulama yang dimungkinkan mirip—baik dari aspek nama “al-Najjār” maupun kompetensi bidang keilmuannya—dengan Muḥammad al-Maḥmūd al-Najjār, yakni Muḥammad bin Aḥmad bin Dāwūd al-Dimsyiqī yang familiar dengan sebutan Ibn al-Najjār (w. 870/1466). Informasi ini ditemukan dalam kitab Mu’jam al-Mu`allifīn: Tarājim Muṣannifī al-Kutub al-‘Arabiyyah.

‘Umar Ridhā Kaḥḥālah yang tak lain adalah penulis kitab Mu’jam al-Mu`allifīn menginformasikan bahwa Ibn al-Najjār (Muḥammad bin Aḥmad bin Dāwūd al-Dimsyiqī) merupakan ulama ahli qiraat yang produktif menulis karya-karya ilmiah.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan