MENGEJA HUJAN

393 kali dibaca

BERKACA

sandal hilang adalah
suatu cobaan dari tuhan
yang maha bercanda

Advertisements

sandal hilang adalah
suatu keniscayaan kita
kata para senior yang ceria

sandal hilang adalah
k-a-r-m-a ejamu pelan
di depan cermin buram
yang berbentuk hati
dan pecah tengahnya

Yogya, Sept 2021.

ISYARAT

aku ingin mendengar degup jantungmu
aku ingin meraba denyut nadimu
aku ingin memeriksa kantung air matamu
ketika memahami sekalimat kitab suci

apakah bergetar
atau dingin membeku?
atau?

batang bambu di depan asrama bergoyang
dan air di sungai gemericik seperti setiap harinya
serta angin bertiup bagaimana mestinya

tapi tak kutangkap isyarat apa-apa

Yogyakarta, 2021.

MALAM HUJAN

malam seperti kolong tempat tidurmu
sunyi dihuni bunyi coro dan jangkrik
di atasnya, kau takut dipeluk tamumu

ada tamu akan datang!

hujan yang turun di luar itu
menyiksamu, entah dengan apa
sementara panas sudah merata
seharian kau sibuk menahan diri

kau sudah lemah tak berdaya
tiba-tiba menggerakkan tangan
untuk menolak pelukan panas

pergi kau dariku, teriakmu

kilat mencaci gesit gerakmu
petir mengejek detak jantungmu

aduhai kawan jangan mencaci
sudah barang tentu hari ini
alam bersama-sama patuh
kau tahu siapa yang suruh?

Yogya, Sept 2021.

Tinggalkan Balasan