Mengarungi Samudera Keilmuan Syekh Al-Jailani

957 kali dibaca

Buku ini mengulas fondasi spritualitas Islam secara lugas. Ajaran-ajaran dasar Islam seperti salat, puasa, zakat, dan haji dikupas kedalaman maknanya dan keratan hubungannya dengan perjalanan hidup kita sebagai hamba Allah. Di mana sejatinya manusia adalah ciptaan Tuhan yang berkewajiban menyembah-Nya, sebagaimana firmannya dalam Al-Quran yang berbunyi “Dan tidak Aku ciptakan jin manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.”

Sebagai makhluk Tuhan yang berkewajiban menyembah-Nya, tentunya ada berbagai laku spritual yang bisa dilakukan dalam beribadah. Sudah jamak diketahui bahwa salat merupakan perintah langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan ini menunjukkan bahwa salat merupakan suatu hal yang utama dalam beribadah kepada Tuhan.

Advertisements

Di dalam buku yang berjudul Sirrul Asrar karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani ini, salat dibagi menjadi dua macam, yakni salat syariat dan salat tarekat. Salat syariat adalah rukun-rukun yang dikerjakan dengan anggota tubuh lahiriah melalui gerakan fisik seperti berdiri, rukuk, sujud, duduk, lengkap dengan bacaan-bacaannya. Sedangkan, salat tarekat adalah salat kalbu. Salat ini selamanya tidak pernah mengenal waktu.

Dari sini menunjukkan bahwa salat yang pokok adalah salat kalbu, karena ia senantiasa tidak mengenal waktu untuk bermunajat kepada Tuhan, sementara salat syariat memiliki waktu tertentu sehari semalam lima kali.

Melalui buku ini, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menuntun kita mengerti rahasia dan yang ada di balik rahasia. Ia membawa kita menelusuri jejak Tuhan yang terhampar di alam semesta dan di dalam diri kita. Ia menyarankan kita menuju kedalaman hakikat dan menyatu dengan Sang Hakikat.

Hal ini dibuktikan dengan pembahasan dalam buku ini yang tidak hanya menyajikan ajaran-ajaran dasar agama Islam, melainkan juga tentang wadah roh di dalam jasad yang berada bersama anggota tubuh lahiriah. Karena memang setiap roh itu memiliki wadah di dalam wujudnya, yakni wadah jasmani dan wadah ruhani. Masing-masing memiliki modal, hasil, dan keuntungan yang tidak merugi lahir maupun batin.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan