Menelisik Ladang Subur Radikalisme (1)

1,012 kali dibaca

Kenapa sejak Era Reformasi radikalisme agama justru tumbuh subur di Indonesia?

Seorang peneliti dari Universitas Cornell, Amerika Serikat (AS), Alexandre Pelletier mencoba mencari jawaban melalui riset. Riset dengan pokok masalah mobilisasi Islam fundamentalis dilakukan di Pulau Jawa. Belum lama ini hasil riset tersebut telah dipublikasika di jurnal Comparative Politics. Riset dilakukan pada 2014-2015, sebagai bagian dari proyek program doktoral Pelletier.

Advertisements

Hasil riset Pelletier sesungguhnya tak begitu mengejutkan. Ia menguatkan sejumlah asumsi yang berkembang di kalangan masyarakat. Hasil riset Pelletier menunjuk Jawa Barat sebagai ladang subur radikalisme agama atau kelompok-kelompok militan berbasis agama, dibandingkan dengan, misalnya, di Jawa Timur atau Jawa Tengah.

Yang menarik dari hasil riset Pelletier justru ini: radikalisme agama justru tumbuh subur di tengah lingkungan masyarakat dengan tingkat otoritas keagamaan yang lemah. Artinya, pada masyarakat di mana tokoh dan lembaga keagamaan tidak memiliki pengaruh yang dominan, dan keduanya justru sedang berebut pengaruh, maka di situlah ladang subur radikalisme itu.

Pelletier melakukan riset mobilisasi kelompok Islam fundamentalis di sepanjang Pulau Jawa, yang salah satu representasi terkuatnya mewujud dalam diri Front Pembela Islam (FPI). Pelletier menyebut FPI sebagai kelompok militan dengan mobilisasi paling menonjol, tak jarang dengan kekerasan, untuk menolak hal-hal mereka anggap amoral dan sesat.

Pelletier juga menyebut keberadaan FPI dan kelompok-kelompok militan lainnya memiliki peran signifikan dalam mempertajam polarisasi dan populisme agama di Indonesia, yang sebelum era reformasi tidak memperoleh ruang gerak.

Berdasarkan hasil riset Pelletier ini, diketahui, dari enam provinsi di Pulau Jawa, Jawa Barat memiliki jumlah kelompok Islam militan terbesar dan paling melakukan mobilisasi massa. Beberapa daerah di sekitar Jawa Barat mengalami pertumbuhan kelompok Islam fundamentalis lebih cepat dan mobilisasi yang lebih ajek.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan