Menafsirkan Abdurrahman Addakhil

1,233 kali dibaca

Abdurrahman Addakhil atau lebih familiar dipanggil “Gus Dur” adalah “Buku Pengetahuan” yang multitafsir. Pemikiran-pemikirannya yang tertuang dalam berbagai media selalu menarik para pembaca untuk mendalami, menganalisis, merefleksi, dan mengaktualisasikanya dalam bingkai nilai kemanusiaan dan keberagaman.

Sering kali, pemikiran-pemikiran Gus Dur menuai banyak kontroversi dari berbagai kalangan. Meskipun, banyak pula yang menjadikannya sebagai provokasi untuk menjatuhkan suatu golongan dan institusi. Tetapi itulah keunikan sekaligus nilai tambah pemikiran-pemikiran Gus Dur, seorang kiai, negarawan, sekaligus manusia multidimensi.

Advertisements

Persentuhan pertama penulis dengan pemikiran Gus Dur bermula dari rasa kekaguman seorang santri kepada salah satu kiai favoritnya, dan lambat laun kekaguman itu menjadi rasa keingintahuan yang sangat besar untuk selalu mendalami dan mencerna nilai-nilai yang diteladani dalam semua lini kehidupan.

Gus Dur adalah manusia yang tidak akan pernah selesai untuk kita pelajari. Semakin kita mendalami nilai khazanahnya, semakin luas pula jangkauan dari nilai itu sendiri. Karena, kita mempelajarinya secara objektif bukan subjektif. Bukan untuk mengkultuskan sosok Gus Dur, melainkan untuk meneruskan nilai-nilai yang telah diwariskan.

Jika kita bandingkan sosok Gus Dur dengan tokoh Nurcholish Madjid (Cak Nur), maka bisa kita lihat perbedaannya pada gaya bahasa dan cara penyampaian. Cak Nur cenderung formal, sistematis, dan selalu mengedepankan pendekatan ilmiah yang normatif. Wajar, karena Cak Nur datang dari latar belakang akademik.

Sedangkan Gus Dur? Jadi rektor sebentar saja sudah diberhentikan oleh ketua yayasan. Gus Dur begitu mengalir, humoris, merefleksikan bahasa keseharian dengan berbagai candaan. Meski kadang tingkah lakunya menuai cacian hingga hinaan dari banyak pihak, akan tetapi Gus Dur tetaplah Gus Dur, selalu santai dalam berbagai keadaan.

Tulisan-tulisan Gus Dur yang dulu dimuat oleh berbagai media nasional atau sekarang bisa kita lihat juga sangat menarik untuk direfleksikan. Terkadang, untuk mempercayai bahwa tulisan itu ditulis beberapa puluh tahun yang lalu pun sulit, dikarenakan apa yang ditulis dan dipikirkan Gus Dur masih relevan dengan apa yang terjadi di era sekarang. Dan setelah kita pahami lebih dalam, ternyata Gus Dur bukan hanya menulis apa yang dipikirkan saat itu, akan tetapi menulis dengan analisa begitu tajam terhadap keadaan yang terjadi dan dilengkapi dengan solusi yang sangat subtansial. Sehingga, tulisan-tulisan Gus Dur terkesan melampaui zaman.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan